Persiraja Mania
Penampilan Mantap, Kuba Kalahkan Kiper Berlabel Timnas
Datang dengan status promosi, Persiraja mampu mencuri perhatian lewat permainan konsisten di awal kompetisi. Ya, terutama penampilan Fakhrurrazi Kuba.
Penulis: Imran Thayib | Editor: Imran Thayib
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Guliran kompetisi Liga 1 2020 sudah menuntaskan pertandingan dalam tiga pekan sebelum dihentikan sementara.
Menyusul mewabahnya virus corona di tanah air, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan untuk menghentikan kompetisi.
Pun begitu, dari pertandingan yang sudah dituntaskan, ada beberapa momen menarik yang selalu diingat oleh penggemar sepakbola di nusantara.
Datang dengan status promosi, Persiraja mampu mencuri perhatian lewat permainan konsisten di awal kompetisi.
Ya, terutama penampilan Fakhrurrazi Kuba di bawah mistar. Bukan perkara mudah, Lantak Laju–julukan Persiraja–langsung bertemu dengan klub tangguh.
Setelah menjamu tim bertaburan bintang, Bhayangkara FC, pasukan Hendri Susilo harus terbang ke Jawa Timur.
Di sana, Ferry Komul dkk sudah ditunggu Madura United, dan Persik Kediri sebagai juara Liga 2 musim 2019.
Di pekan pertama, tampil di depan publik sendiri di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Agus Suhendra dkk sukses menahan draw Bhayangkara FC 0-0.
Seakan ingin mengulang hasil manis, Lantak Laju berhasil membawa pulang satu angka dari kandang Madura United FC. Duel itu berakhir 0-0.
Satu poin penting itu tak lepas dari penampilan mengesankan, dan heroik Fakhrurrazi Kuba.
Selama 90 menit, mantan kiper PSAP Sigli hadir menjadi mimpi buruk bagi tukang gedor tuan rumah. Tak ayal, malam itu Kuba pantas dinobatkan sebagai man of the match.
Striker haus gol milik Madura United semisal Beto Gonzalves, Greg Nwokolo, dan Bruno Matos dibuat tak berkutik.
Dua partai, dua poin tentu sebuah prestasi manis bagi klub pendatang di Liga 1 2020. Karena itu, Persiraja cukup gembira dengan hasil itu.
• Di Tengah Corona, Sepasang PNS di Pidie Ini Ditangkap Mesum di Kamar Ruko, Saat Suami tak di Rumah
• Polres Pidie Amankan 240 Bal Ganja, Sempat Kejar Pelaku Pakai Xenia Hingga Ditangkap di Pidie Jaya
• Di Mushalla Guhang Abdya, Anak-anak Shalat Subuh 40 Kali Berturut Diberikan Hadiah Sepeda
Selanjutnya, Persiraja melawat ke kandang Persik Kediri di Stadion Brawijaya untuk melakoni pertandingan pekan ketiga.
Jujur saja, rekor Lantak Laju ketika bertemu dengan Macan Putih–julukan Persik Kediri–terhitung buruk.
Dari tiga pertemuan sebelumnya, Persiraja dua kali menelan kekalahan, dan satu kali menahan draw 1-1 saat bermain di Stadion H Dimurthala, Lampineung.
Terakhir, kekalahan Persiraja dialami dalam perebutan tiket promosi ke Liga 1 pada musim 2019.
Bertanding di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, langkah Persiraja dijegal Persik Kediri di pertandingan semifinal yang berakhir dengan drama adu penalti.
Datang dengan rekor tak bagus plus bermain di bawah tekanan publik Kediri, ternyata tak menjatuhkan mental dari Miftahul Hamdi dkk.
Buktinya, dalam pertandingan di pekan ketiga itu, Persiraja berhasil menang 1-0. Gol tunggal itu dilesatkan Defri Rizki saat pertandingan baru bergulir satu menit, memanfaatkan umpan matang Hamdi. Tiga partai dengan lima poin tentu saja menjadi prestasi bagi Lantak Laju.
Sehingga, Adam Mitter dkk duduk manis di peringkat ketujuh di bawah PSM Makassar, PSIS Semarang, Persipura Jayapura, Borneo FC, Bali United, dan Persib Bandung.
Kalau mau jujur, saat ini Kuba berhasil mengalahkan kiper berlabel timnas. Ya, gawang Persiraja belum pernah kebobolan.
Kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa terpaksa empat kali memungut bola dari gawangnya. Empat gol itu berasal ketika Persija bertemu Borneo FC (3-2), dan Bhayangkara FC (2-2).
Muhammad Ridho selalu menjadi pilihan utama Madura United. Dia berhasil menjaga ‘kesucian’ gawangnya ketika menang telak atas Barito Putera (4-0), dan ditahan seri Persiraja 0-0.
Nasib sial dialami Muhammad Ridho di pekan ketiga. Tandang ke markas juara bertahan Liga 1, Bali United, gawangnya langsung kebobolan. Dalam duel itu, Madura United menyerah 1-3.
Mantan kiper timnas U-19 milik Bhayangkara FC, Awan Setho juga harus menerima gawangnya kebobolan. Tiga partai tiga gol, itulah prestasi Awang Setho. Bhayangkara ditahan draw tuan rumah Persik Kediri 1-1, dan Persija 2-2. Sementara melawan Persiraja juga bermain imbang 0-0.
• VIDEO - Detik-detik Penangkapan Pelaku Pembunuh Ibu Kandung di Subulussalam
• Kisah Haru Pasien Corona Sembuh di RSUDZA, Mata Berkaca-kaca dan Berterima Kasih Kepada Tim Medis
• Wanita Aceh Ini Rela Jual Cincin Emas, Beli Masker dan Hand Sanitizer ke Driver Ojol & Petugas Medis
Juara bertahan Liga 1 musim 2019, Bali United memiliki dua kiper berlebel timnas yakni Wawan Hendrawan dan Nadeo Argawinata.
Namun, sang pelatih asal Brasil, Teco lebih memiliki Wawan Hendrawan. Sementara Nadoe Argawinata menjadi pilihan utama ketika skuadra Bali United tampil di Piala AFC 2020.
Pilihan itu tak sia-sia. Gawang Wawan baru dua kali kebobolan dari tiga partai dimainkan. Sehingga, gawang Serdadu Tridatu terminim kebobolan bersama Persib Bandung, dan Persiraja.
Menyusul kesuksesan itu, kiper Persiraja asal Aceh Utara, Fakhrurrazi Kuba mengungkapkan, keberhasilan tersebut tak lepas dari solidnya permainan tim.
“Biasa aja bang. Prestasi itu ada turun naik. Kadang di atas kadang di bawah. Mudah-mudahan saya bersama kawan-kawan bisa memberikan yang terbaik bagi Persiraja,” komentar Kuba kepada Serambinews.com seusai pertandingan melawan Persik Kediri.(*)