Pidie Tanpa Covid-19, Dua PDP Dinyatakan Negatif

Kabupaten Pidie tanpa virus corona, Covid-19, sehingga masyarakat tidak perlu panik dalam menghadapi wabah penyakit yang telah

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Pidie Tanpa Covid-19, Dua PDP Dinyatakan Negatif
SERAMBI/ M NAZAR
Bupati Pidie, Roni Ahmad atau Abusyik, melakukan sidak ke RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, Jumat (3/4) malam.

SIGLI - Kabupaten Pidie tanpa virus corona, Covid-19, sehingga masyarakat tidak perlu panik dalam menghadapi wabah penyakit yang telah mendunia itu. Hingga satu bulan penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia, belum ada pasien positif terinfeksi virus corona, baik orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP), walau dua pasien masih dirawat di RSUD Tgk Chik Di Tiro, Sigli.

Apalagi, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berdasarkan hasil rapid test dinyatakan negatif Covid-19. Bupati Pidie, Roni Ahmad atau Abusyik kepada Serambi, Jumat (3/4) malam, mengatakan, berdasarkan penjelasan Jubir Posko Covid-19 Pidie, Efendi dan Direktur RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, dr Muhammad Yassir SpAN, bahwa Pidie negatif Covid-19.

Abusyik menjelaskan warga yang terinfeksi positif corona belum ada di Pidie, sehingga masyarakat tidak perlu panik. Dikatakan, pasien Covid-19 akan sembuh dengan kekuatan imunitas yang bereaksi di dalam tubuh, kecuali, warga yang rentan terinfeksi virus, orang lanjut usia (lansia) dan balita, akibat daya tahan tubuh turun.

Dia meminta warga tidak takut dengan virus, dan tidak sesekali menakuti rakyat, sebab, dengan ketakutan berlebihan, maka akan sakit, sehingga mudah diserang virus dan dirinya akan terus melakukan pemantauan, meski tidak bersuara di depan publik

Tapi, lanjutnya, dirinya menduga penyebaran virus yang begitu cepat salah satunya bisa saja dari senjata biologi yang diciptakan sebuah negara, dengan dalih menekan populasi penduduk.  Namun, perlu dilaksanakan penelitian lebih mendalam yang dilakukan para ahli kimia untuk membuktikan informasi tersebut .

Pun demikian, kata Abusyik, dirinya selaku pimpinan kepala daerah tetap mendukung keputusan negara dalam melawan wabah corona. " Apapun keputusan negara, saya tetap mendukung sepenuhnya," tegasnya.

Ia menambahkan, hasil pertemuan dengan Direktur RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli, dr Muhammad Yasir SpAn, bahwa obat yang digunakan untuk penangan pasien terinfeksi Corona, boleh menggunakan obat anti malaria. Abusyik menyarankan penempatan pasien yang dirawat harus terpisah dalam ruang isolasi, agar tidak menular ke orang lain.

Dikatakan, saat ini adan dua Pasien  Dalam Pemantauan (PDP), tapi hasil rapid test menunjukkan negatif dan masih dirawat di RSUD Sigli. “Hasil dari pengecekan kita, belum ada pasien positif corona dan saya mengajak masyarakat untuk berdoa kepada Allah supaya dijauhkan dari virus corona. Jika ada warga Pidie yang terinfeksi virus, akan saya tangani sendiri," ujarnya.

Untuk itu, sebut Abusyik, penempatan uang pun tidak boleh serta merta yang diplotkan untuk pencegahan Corona, meski aturannya telah dibolehkan, karena masih aman dari virus. "Bagi warga yang pulang dari Malaysia, Thailand dan daerah lainnya, harus dikarantina khusus dengan lokasin pinggir laut. sehingga tidak berbaur dengan masyarakat lokal," pungkasnya

Dalam sidak tersebut Abusyik melihat kesiapan posko dan petugas kesehatan di rumah sakit berplat merah dalam penanganan Covid-19. Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud, Sekda Pidie, H Idhami, Asisten Dua Setdakab Pidie, Buchari, Kepala Dinkes Pidie, Efendi, Kepala Dinas Sosial Pidie, Muslim dan Sekwan DPRK Pidie, Sayuti, ikut mendampingi Abusyik.

Dalam sidak tersebut, Abusyik juga memberikan pengarahan kepada petugas dalam menghadapi penyebaran wabah Covid-19.

Tim Satgas Covid-19 Pidie (Polres Pidie, Kodim 0102 Pidie dan Satpol-PP) mencabut pemblokiran empat ruas jalan di Pidie. Sebelumnya, empat ruas jalan menuju Sigli ditutup mulai pukul 20.30 WIB hingga pukul 05.00 WIB, " Pemblokiran jalan pada malam hari telah dicabut, kini lintasan telah normal kembali," kata Kapolres Pidie, AKBP Andy Nugraha Setiawan Siregar SIK, kepada Serambi, Sabtu(4/4).

Dia menjelaskan, dibukanya jalan itu merujuk kepada kepada perintah presiden dan Kapolri terhadap situasi Covid-19. Kegiatan itu dalam upaya social distancing dan physical distancing, maka empat ruas jalan tersebut akan seterusnya dibuka.  Sebelumnya, ruas jalan tersebut ditutup pukul 20.30 WIB.

Yakni, ruas jalan yang ditutup adalah jalan nasional arah dari Banda Aceh di dekat Kantor PDAM Sigli.  Berikutnya, Simpang Bundaran Kocin yang kini menjadi Simpang MTQ.  Juga penutupan jalan di depan Kantor POM Sigli. Ruas jalan bundaran di depan Pendopo Bupati Pidie juga ditutup. Lalu, ruas jalan nasional dua jalur di depan SMA 1 Sigli/ Tijue ditutup.(naz)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved