Update Corona di Pidie
Jemput Warga Sakit Pulang dari Daerah Terpapar Covid-19, Sopir Ambulans di Pidie Pakai Jas Hujan
"Saat dirujuk tersebut sang sopir ambulans tidak menggunakan APD, sehingga rentan terpapar Covid-19 dari warga yang pulang dari zona merah," jelasnya.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
"Saat dirujuk tersebut sang sopir ambulans tidak menggunakan APD, sehingga rentan terpapar Covid-19 dari warga yang pulang dari zona merah," jelasnya.
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Jemput warga sakit yang pulang dari daerah terpapar Covid-19 atau virus Corona, maka sopir ambulans perlu menggunakan alat pelindung diri (APD), yakni baju hazmat.
Tapi, selama ini sopir menggunakan jas hujan.
Baju tersebut dipakai sebagai upaya antisipasi penularan terhadap warga yang terinfeksi virus Corona.
"Kan kita tidak mengetahui jika warga yang pulang dari Malaysia dan Jakarta tidak terinfeksi Covid-19," kata KTU Puskesmas Pidie, Munadi, didampingi Staf KTU, Nofarita, kepada Serambinews.com, Senin (6/4/2020).
Ia menyebutkan, warga yang pulang dari Malaysia dijemput ambulans, bagi warga yang mengalami demam, batuk-batuk dan sesak napas.
Namun, setelah melakukan komunikasi dengan dokter, akhirnya warga tersebut dirujuk ke RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli.
• Kodim 0101/BS Bagikan Ribuan Masker Kain Gratis Hasil Jahitan UMKM
"Saat dirujuk tersebut sang sopir ambulans tidak menggunakan APD, sehingga rentan terpapar Covid-19 dari warga yang pulang dari zona merah," jelasnya.
Untuk itu, kata Nofarita, sopir perlu memakai APD atau baju hazmat.
Kecuali itu, petugas di poliklinik puskesmas juga harus menggunakan baju tersebut.
"Kalau selama ini petugas pakai jas hujan. Untuk fasilitas puskesmas kita masih menggunakan dana JKN. Sementara fasilitas kesehatan dari dana BTT kita belum menerimanya," kata dia. (*)
• Kabar Baik, Tren Kasus Infeksi COVID-19 di Beberapa Negara Turun, 1000 Pasien di Malaysia Sembuh