Berita Bener Meriah

44,160 Ton Kopi Gayo Terancam tidak Dibeli Buyer, DPRK Bener Meriah Desak Realokasi Anggaran  

“Jika kemungkinan terpuruk tidak ada kesepakatan pembelian dari buyer luar negeri, maka pemerintah harus menyiapkan dana talangan dengan estimasi...

Penulis: Budi Fatria | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ BUDI FATRIA
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah bertemu dengan sejumlah pengumpul kopi Gayo di Kampung Gunung Teritit, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Selasa (7/4/2020). 

“Jika kemungkinan terpuruk tidak ada kesepakatan pembelian dari buyer luar negeri, maka pemerintah harus menyiapkan dana talangan dengan estimasi harga Rp 7.500/Kg, maka perlu kebutuhan mencapai Rp 3,31 triliun,” ungkap Darussalam.

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG – Sebanyak 44,160 ton kopi Gayo terancam tidak dibeli buyer, akibat dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia.

Anggota Komisi C DPRK, Bener Meriah, Darussalam ST kepada Serambinews.com, Selasa (7/4/2020) menyampaikan, berdasarkan data jumlah produksi kopi dari dua wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah adalah 66,249,275 ton/ tahun.

Sehingga katanya, produksi per bulannya sebanyak 5.520,77 ton.

Saat ini yang sudah terealisasi berdasarkan estimasi di perdagangan Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah selama kurun waktu Januari sampai dengan April 2020 adalah 22,083 ton.

Sementara yang belum terealisasi terhitung dari Bulan Mei sampai dengan Desember 2020 sebanyak 44,160 ton.

Terkait hal itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 01 Tahun 2020, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bener Meriah mendesak Pemerintah Daerah dan Pemerintah Aceh, berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat.

TNI-Polri dan ASN Golongan I, II, dan III Tetap Dapat THR dan Gaji Ke-13

Untuk merealisasikan dana tambahan APBN 2020 di sektor industri senilai Rp 3,31 triliun.

Ia merincikan, berdasarkan data dari Dinas Pertaniaan Tanaman Pangan Kabupaten Bener Meriah tahun 2019, luas produksi dan produktivitas kopi arabika Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 6.591 hektar.

Tanaman menghasilkan 34, 428 hektar dan tanaman tua rusak (TTR) 5252 hektar.

Tanaman belum menghasilkan pada tahun 2018 menjadi tanaman menghasilkan pada tahun 2020 berjumlah 41.019 hektar.

Total estimasi per tahun 34.866,15 ton.

Lanjut Darussalam, untuk Kabupaten Aceh Tengah data pada tahun 2016 tanaman induk menghasilkan 1.373 hektar dan tanaman menghasilkan 42,125 hektar.

Tanaman tua rusak 5.203 hektar, dengan 745 Kg/hektar.

Maka jumlah produksi kopi di Kabupaten Aceh Tengah sebanyak 31,383.125 ton/ tahun.

Bupati Aceh Jaya Lantik Tiga Pejabat, Ini Nama-namanya

 “Jika kemungkinan terpuruk tidak ada kesepakatan pembelian dari buyer luar negeri, maka pemerintah harus menyiapkan dana talangan dengan estimasi harga Rp 7.500/Kg, maka perlu kebutuhan mencapai Rp 3,31 triliun,” ungkap Darussalam.

Menurutnya hal itu perlu dilakukan untuk kebutuhan industri, distribusi, transportasi dan logistik yang diperkirakan kurang lebih 1 triliun.

Senada dengan Darussalam, Ketua Banleg DPRK Bener Meriah, Zulham juga menambahkan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 01 tahun 2020, pihaknya meminta Bupati Bener Meriah untuk berkoordinasi dengan Plt Gubernur Aceh dan diteruskan kepada Kementerian.

Terkait realisasi dana tambahan APBN 2020 di sektor industri.

Lebih lanjut, Sekretaris Komisi B DPRK Bener Meriah, Yuzmuha menjelaskan, berdasarkan data dari Dinas Perdagangan Aceh, realisasi ekspor form ico international coffee organition, periode 1 Januari sampai dengan 6 April 2020, negara penerima ekspor kopi Gayo ke 10 negara.

Adapun negara yang dimaksud antara lain, Australia, Canada, China, Germany, France, Uniten Kingdom, Republik Of Korea, Singapura, Taiwan, Uniten States Of America.

Dengan total Free on boord (FOB) berjumlah 5,074,146,78 dan jumlah buyer sebanyak 23 perusahaan dengan jumlah SKA 67, dan jumlah eksportir sebanyak 19.

Bupati Mawardi Ali Minta Masyarakat Aceh Besar Gunakan Masker Saat ke Luar Rumah

Sementara itu katanya, ekspor free on board dinas perdagangan Kabupaten Aceh Tengah periode Januari sampai dengan April 2020 dengan total jumlah 7,725,082,80.

Dengan jumlah negara penerima, Belgium, Uniten Kingdom, Italy, United States of America, Hongkong, Taiwan, Republik Of Korea, Australia.

Dengan total jumlah SKA 75 dan jumlah buyer sebanyak 31 perusahaan dengan volume mencapai 680,084.00 ton.

Selain itu sebutnya, jumlah eksportir kopi pada Dinas Perdagangan Aceh dan Perdagangan Aceh Tengah berjumlah 14 eksportir.

Sementara jumlah perusahaan eksportir di Kabupaten Aceh Tengah berjumlah 6 perusahaan.

Cegah Penyebaran Covid-19, Polres Pidie Bagikan 1.200 Masker Kain

 “Jika dirata-ratakan kontrak harga kopi semenjak Bulan Januari sampai dengan April 2020 dengan harga senilai USD 5/Kg kopi ready ekspor maka, nilai rata-rata dolar Amerika dari Januari sampai dengan April 2020 adalah sebesar Rp 15.000. Dapat disimpulkan harga beli kopi Gayo dari Bulan Januari sampai April untuk ready ekspor/Kg adalah 75,0000,” ujarnya. 

Selain itu, salah seorang pengumpul kopi Gayo, Zulfan juga menyampaikan, saat ini kesulitan untuk menjual stok kopi yang sebelumnya dia kumpulkan dari petani.

Sehingga dalam waktu dekat , dia akan berhenti membeli kopi dari petani karena keterbatasan modal.

Menurutnya, berdasarkan informasi dari Koperasi, Bulan Januari sampai April hingga saat ini belum ada satu buyer pun yang berminat untuk membeli kopi Gayo, akibat pandemi global Covid-19.

 Sebelumnya ia mengaku, hanya bisa menjual sebanyak 1.5 ton kopi.

Sementara sisa dari yang dikumpulkan sebanyak 3 ton masih tersimpan di gudang. (*)

Dukun Cabul Paksa Wanita Muda Berhubungan Intim 3 Kali, Modus Agar Janin Dalam Kandungan Bisa Keluar

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved