Breaking News

Corona Serang Dunia

Bau Busuk Menebar di RS Los Ceibos, Warga Menunggu Nasib Keluarganya

Bau busuk menebar di pintu masuk rumah sakit Los Ceibos di Guayaquil, Ekuador, saat seorang petugas kesehatan keluar dengan alat pelindung diri (APD).

Editor: M Nur Pakar
AFP/JOSE SANCHEZ
Petugas membawa peti mati korban virus corona, Covid-19 ke tempat pemakaman Jardines de la Esperanza di Guayaquil, Ekuador, Kamis (9/4/2020). 

SERAMBINEWS.COM, QUITO - Bau busuk menebar di pintu masuk rumah sakit Los Ceibos di Guayaquil, Ekuador, saat seorang petugas kesehatan keluar dengan alat pelindung diri (APD).

Dia membacakan daftar nama di depan kerumunan orang yang berjumlah sekitar 15 orang bermasker yang menunggu nama anggota keluarganya disebutkan.

Beberapa orang menangis setelah menemukan jasad orang yang mereka cintai yang sudah meninggal akan dikeluarkan.

Tetapi bagi Isabel Hernandez, ibu tiga anak berusia 43 tahun, penantiannya belum berakhir.

"Saya terakhir melihatnya ketika memakai masker, yang merupakan hari Jumat pekan lalu, katanya kepada AFP, Jumat (10/4).

Suaminya meninggal pada Minggu (5/4) pagi karena penyakit COVID-19.

Kisah Tentara Pakaikan Masker untuk Wanita Difabel di Tengah Pandemik Corona Bikin Haru Warganet

Meskipun negara kecil dengan penduduk 17,5 juta jiwa, Ekuador telah menjadi negara yang paling parah terkena dampak virus di Amerika Latin, dengan hampir 5.000 kasus dan 272 kematian, bahkan Guayaquil merupakan pusat wabah di negara itu.

Hernandez harus menunggu dua hari untuk mendapatkan dokumentasi yang dibutuhkan untuk mengambil jasad suaminya.

Di antaranya, sertifikat kematian karena wabah virus corona yang dapat diunduh di internet.

Saat sedang berbicara, antrean mobil dengan peti mati berhenti di depan rumah sakit Los Ceibos.

Hernandez berharap mobil jenazah suaminya tiba saat petugas dengan daftar nama berikutnya muncul.

"Yang kuinginkan, membawa jasad suamiku pergi dari sini," katanya dengan isak tangis.

Dia takut mayat itu akan dibawa ke galian besar yang telah disediakan pemerintah, yang dianggap sebagai kuburan massal.

Dua Bayi di Inggris Taklukkan Virus Corona yang Menyerang Dirinya

Selama berminggu-minggu, mayat-mayat dikumpulkan dari rumah-rumah setelah kamar mayat tutup akibat jam malam diberlakukan di Guayaquil.

Perlakuan orang mati telah menyebabkan warga Ekuador kehilangan kepercayaan pada pemerintah, yang telah membentuk pasukan khusus untuk mengambil mayat-mayat dari rumah, meskipun tidak ada yang tahu persis berapa banyak yang sudah diambil.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved