Kisah Sedih Warga Pulo Aceh, Ambulans Laut Rusak Pasien Darurat Diangkut Boat Nelayan

Sebuah kabar sedih kembali datang dari Kecamatan Pulo Aceh, wilayah kepulauan di Kabupaten Aceh Besar. Pada Kamis (9/4) malam, pukul 22.00 WIB, seorang perempuan lanjut usia yang mengalami kecelakaan, harus diangkut dengan boat nelayan ke Banda Aceh. Kondisi ini terjadi karena ambulans laut milik puskesmas setempat, telah lama rusak.

Informasi tentang adanya pasien darurat dari Pulo Aceh yang harus dirujuk dengan boat nelayan ke Banda Aceh, menyebar secara cepat di media sosial. Termasuk ke grup WhatsApp Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) Aceh.

Kepala Puskesmas Pulo Aceh, Misriadi AMd Kep yang dihubungi Serambi membenarkan pihaknya merujuk seorang pasien darurat ke RSU Meuraxa Banda Aceh dengan menggunakan boat nelayan. Menurutnya, pasien perempuan atas nama Khaerani berusia 80 tahun asal Sinabang tersebut, tinggal bersama anaknya di Gampong Lapeng, Kecamatan Pulo Aceh.

Pada Kamis sore, perempuan lanjut usia itu dilaporkan terjatuh di rumah dan mengalami lumpuh serta kesadaran menurun. Menjelang magrib tiba, ia dibawa ke Puskesmas Pulo Aceh dan langsung ditangani.

Pada pukul 22.00 WIB, pasien harus dirujuk ke Banda Aceh. “Alhamdulillah sudah dalam penanganan tim medis RSU Meuraxa,” kata Misriadi yang dikonfirmasi Serambi Jumat (10/4) pukul 00.15 WIB dinihari.

Misriadi yang merupakan putra asli Lampuyang, Pulo Aceh mengatakan, sebelumnya Pulo Aceh memiliki ambulans laut namun sudah sekian lama tak berfungsi karena rusak. Jika ada pasien emergensi pada malam hari, terpaksa dirujuk dengan boat nelayan sedangkan kalau secara medis masih bisa menunggu hingga pagi maka diberangkatkan dengan kapal penumpang. “Ya, beginilah kondisinya,” ujar Misriadi.

Waktu tempuh dari Lampuyang (ibu kota Kecamatan Pulo Aceh) ke Banda Aceh berkisar antara 1-1,5 jam. Di Banda Aceh, menurut Misriadi, ada ambulans milik Puskesmas Pulo Aceh yang siaga menjemput pasien di dermaga Ulee Lheue.(Nasir Nurdin)