Cegah Covid 19 di Aceh
Ombudsman Imbau Warga Patuhi Anjuran Pemerintah Terkait Pencegahan Covid-19
Masyarakat diminta bersikap santun dan menghargai peran paramedis yang berjuang di garis depan penanganan penyakit Covid-19.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Asnawi Luwi |Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dalam beberapa hari kedepan, eskalasi korban virus corona makin ramai.
Secara nasional, angka terpapar positif virus membahayakan ini makin bertambah disertai juga angka kematian yang meningkat drastis.
Sehubungan dengan fakta di atas, Kepala Ombudsman RI Aceh, Dr Taqwaddin, menghimbau kepada seluruh warga masyarakat Aceh, terutama warga gampong agar tetap waspada dan selalu patuhi anjuran Pemerintah dengan mengacu pada protokol Badan Kesehatan Dunia (World Health Organisatinlon) sudah membuat aturan yang tegas yaitu di rumah saja, jaga jarak, jangan berkerumun, pakai masker, cuci tangan, dan lain sebagainya.
Artinya, usahakan selalu di rumah saja, kecuali untuk hal-hal yang penting, itupun harus selalu pakai masker dan jaga jarak atau jangan berdekatan dengan orang lain. Jika suatu urusan telah selesai, maka segera pulang ke rumah kembali, dan jangan lupa cuci tangan.
Taqwaddin juga menghimbau kepada masyarakat agar bersikap santun dan ramah kepada paramedis yang berjuang di garis depan penanganan penyakit virus corona.
Fakta yang terjadi selama ini sungguh miris dan mengecewakan. Betapa tidak, banyak warga masyarakat yang menolak paramedis, misalnya para perawat yang ditolak pulang ke kosnya karena perawat tersebut anggota paramedis Covid-19. Ini sungguh memprihatinkan. Tak bisa dibiarkan. Makanya, diperlukan adanya sosialisasi yang benar kepada masyarakat.
“Selain itu, saya juga menghimbau kepada warga masyarakat agar memperlakukan orang yang baru pulang dari perantauan yang dikategorikan dengan Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau PDP (Pasien Dalam Pengawasan) secara ramah dan bersahabat,” katanya.
Jangan perlakukan mereka seakan-akan sebagai aib, nista, hina, dan jahat. Sehingga, diperlakukan tidak patut serta tidak manusiawi. Apalagi jika kita saksikan perlakuan penolakan sebagian warga masyarakat desa terhadap jenazah pasien corona, sungguh memprihatinkan.
“Perlu saya tegaskan bahwa jenazah pasien corona bukanlah azab, melainkan mereka mati syahid. Maka oleh karena itu, saya himbau agar diperlakukan sesuai fardhu kifayah dan dikuburkan secara layak sesuai prosedur yang telah ditetapkan,” kata Dr Taqwaddin, yang juga Ketua Dewan Pakar Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Aceh.(*)
• Martunis Lelang Jersey Cristiano Ronaldo Untuk Bantu Tim Medis dan Tetangganya Akibat Covid-19
• Kasus Video ‘Nyan Meulaboh’ Berbuntut Panjang, Ini Pernyataan Ketua KNPI Nagan dan Aceh Barat
• Pria Lansia yang Alami Luka Bakar Masih Dirawat, Anak dan Menantu Tiba dari Linge
• Dua Lagi Calon Perwira Polisi Positif Terinfeksi Virus Corona Covid-19