Jaringan Internet
Bupati Nagan Raya Dorong Telkomsel Pasang Jaringan Internet ke Beutong Ateuh
Menurut bupati, keluhan saat ini sangat dirasakan oleh masyarakat, aparatur pemerintah di Beutong Ateuh terkait tidak tersedianya jaringan internet se
Penulis: Rizwan | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rizwan I Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Bupati Nagan Raya, HM Jamin Idham mendorong perusahaan Telkomsel untuk memasang jaringan internet (paket data) di Beutong Ateuh Banggalang.
Bupati Jamin Idham mengatakan itu kepada wartawan di Suka Makmue yang didampingi Kadis Kominfotik Nagan Raya Said Amri, Selasa (14/4/2020).
"Apa yang menjadi harapan mahasiswa Beutong Ateuh Banggalang yang kini belajar di Gunung Singgah Mata untuk mencari sinyal internet sudah pernah Pemkab usulkan tahun 2019 silam ke Telkomsel," kata bupati.
Menurut bupati, keluhan saat ini sangat dirasakan oleh masyarakat, aparatur pemerintah di Beutong Ateuh terkait tidak tersedianya jaringan internet sehingga terkendala dalam pelayanan seperti penyampaikan data dan lainnya ke kabupaten atau sebaliknya.
Terkait hal ini, kata bupati, Pemkab Nagan Raya akan menyampaikan kembali hal ini ke pusat sehingga bisa diakodomir.
Terhadap mahasiswa Beutong Ateuh yang kini harus naik gunung, ujar bupati, Pemkab telah membangun sebuah pondok tempat belajar sehingga dapat dimanfaatkan sementara waktu hingga masa Covid-19 berakhir.
• Bupati Nagan Raya Resmikan Rumah Sehat Karantina Covid-19 Berkapasitas 30 Pasien
• Harga Sembako di Aceh Selatan Stabil, Hanya Harga Gula Pasir yang Melonjak
• Sangat Diinginkan Israel, Konon Harta Karun Sakral Nabi Sulaiman Tersembunyi di Tanah Palestina
"Terhadap hal itu juga sudah kita lapor ke Diskominfo Aceh. Kita berharap Telkomsel bisa memperluas jaringan ke Beutong Ateuh. Selama ini hanya bisa layanan telepon saja," katanya.
Seperti diberitakan, sekitar 30 mahasiswa Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya sudah empat pekan harus naik gunung terjal di Singgah Mata.
Mereka mencari jaringan internet untuk kuliah online (daring) karena daerah mereka belum tersentuh jaringan internet.
Selama sebulan kampus mereka tutup di Banda Aceh, Meulaboh dan Lhokseumawe sebagai dampak Covid-19.(*)