Breaking News

Dana untuk WHO

Trump Resmi Hentikan Pendanaan untuk WHO, Ini Tanggapan PBB

Sebagai bentuk evaluasi terhadap lembaga tersebut yang akan berlangsung selama 60 hingga 90 hari.

Editor: Ansari Hasyim
AFP/JIM WATSON
Presiden AS, Donald Trump menjelaskan perkembangan penyebaran virus corona saat memaksa perusahaan raksasa mobil AS, General Motor (GM) untuk memproduksi ventilator di Gedung Putih, Washington pada 26 Maret 2020. 

Laporan Yeni Hardika

 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada hari Selasa, (14/4/2020) telah resmi menghentikan pendanaan terhadap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Trump mengambil keputusan itu di tengah pandemi virus corona yang mengakibatkan kematian global.

Dilansir dari cnbc.com, Trump menuding WHO telah gagal dalam tugas mereka hingga menyebabkan banyak kematian.

Ia menilai badan internasional tersebut telah salah dalam mengelola dan juga telah menutup-nutupi informasi penyebaran virus corona.

"Hari ini saya menginstruksikan administrasi saya untuk menghentikan pendanaan terhadap Organisasi Kesehatan Dunia sementara ulasan dilakukan untuk menilai peran Organisasi Kesehatan Dunia telah salah dalam mengelola dan menutupi penyebaran virus corona," kata Trump pada konferensi pers di Gedung Putih.

Presiden Trump beralasan kebijakan yang diambilnya itu bukanlah soal uang negaranya.

Tapi sebagai bentuk evaluasi terhadap lembaga tersebut yang akan berlangsung selama 60 hingga 90 hari.

“Ini adalah periode evaluasi, tetapi sementara itu, kami menahan semua dana yang masuk ke World Health. Kami akan dapat mengambil uang itu dan menyalurkannya ke area yang paling membutuhkannya," ujar Trump.

Saat Mengatur Lalulintas, Satlantas Polres Simeulue Bagikan Masker ke Pengguna Jalan, Cegah Covid-19

Pemkab Simeulue Siapkan Gedung BLK Sebagai Tempat Karantina, Daya Tampung hingga Seribu Orang

Anies Soal PSBB: Kehilangan Pekerjaan Memang Berat, Kehilangan Nyawa Tak Tahu Cara Mengembalikan

Tak hanya menuduh WHO telah menyebar informasi tidak benar tentang penyebaran virus corona.

Presiden Trump juga menuduh ketergantungan terhadap data kematian China yang menurutnya menjadi sebab peningkatan 20 kali lipat kasus infeksi corona di seluruh dunia.

Menanggapi hal itu, WHO mengatakan bahwa keputusan yang diambil oleh Trump bukanlah saat yang tepat.

Saat ini, mereka masih dalam peperangan melawan pandemi covid-19.

"Kami masih dalam fase akut pandemi sehingga sekarang bukan saatnya untuk mengurangi pendanaan," kata Dr Hans Kluge, Direktur Regional WHO untuk wilayah Eropa dalam briefing virtual, dikutip dari cnbc.com.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan juga mengatakan hal yang sama seperti WHO.

“Ini bukan saatnya untuk mengurangi sumber daya untuk operasi Organisasi Kesehatan Dunia atau organisasi kemanusiaan lainnya dalam memerangi virus,” kata Antonio.

Menurutnya, aka nada waktu setelah berakhirnya pandemi untuk melihat kembali kebelakang dan memahami apa yang menyebakan penyakit itu muncul dan menyebar sangat cepat.

Sebelumnya, Trump sempat mengkritisi kinerja WHO melalui sebuah unggahan di akun twitternya, Selasa (7/4/2020).

Dalam postingan tersebut, ia menyebutkan WHO benar-benar gagal dan lebih bepihak pada China.

Sementara pendanaan sebagian besar didukung oleh Amerika Serikat.

“W.H.O. benar-benar gagal. Untuk beberapa alasan, sebagian besar didanai oleh Amerika Serikat, namun sangat Cina sentris,” cuit Trump.

Dilansir dari kompas.com, tahun lalu AS menyumbang sebesar 400 juta USD, atau setara dengan RP 6,2 triliun kepada WHO.

Berdasarkan dana yang sudah mengalir tersebut, Trump kini mengatakan akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh terhadap organisasi internasional tersebut.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved