Berita Abdya

Jelang Meugang Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19, Pasar Blangpidie Abdya Mulai Ramai Pengunjung

Pasar ini mulai dipadati warga dari berbagai pelosok di Abdya untuk mencari beragam kebutuhan hari meugang Ramadhan 1441 H

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Jelang hari meugang Ramadhan 1441 H/2020 M, suasana Pasar Blangpidie, Abdya mulai ramai pengunjung, meski meugang tahun ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Suasana arus lalu lintas di Jalan H Ilyas Blangpidie Pasar Blangpidie, Jumat (17/4/2020). 

Pasar ini mulai dipadati warga dari berbagai pelosok di Abdya untuk mencari beragam kebutuhan hari meugang Ramadhan 1441 H yang waktunya lima hari lagi.

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya  

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Meugang Ramadhan 1441 Hijriah di Aceh Barat Daya (Abdya) akan dilaksanakan pada hari Kamis (23/4/2020) atau sehari sebelum Ramadhan 

Hal ini sesuai imbauan Bupati Abdya tanggal 9 April 2020 kepada seluruh camat setempat yang salah satunya menyebut soal tradisi meugang.

Namun meugang kali ini bukan seperti biasa di pusat pasar atau pusat keramaian, melainkan di gampong masing-masing untuk mencegah penyebaran virus corona. 

Seperti diketahui, hari meugang ditandai penyembelian hewan ternak kerbau dan sapi dalam jumlah besar untuk melayani meningkatnya permintaan daging. 

Seperti biasa, beberapa hari  memasuki hari meugang, suasana pasar ramai pengunjung (masyarakat) mencari beragam bahan kebutuhan meugang Ramadhan.

Ini Lokasi Penjualan Daging Meugang di Banda Aceh, Pedagang Diminta Ikuti SOP Pencegahan Covid-19

Detik-detik Bocah Bergelantung di Kabel PLN Setinggi 15 Meter, Teriak Minta Tolong

Polisi Bagi-bagi ATM Berisi Uang Rp 600 Ribu untuk Driver Ojol, Tukang Becak, dan Sopir Travel

Jelang meugang Ramadhan 1441 H/2020 M (tahun ini), suasana Pasar Blangpidie, ibukota Kabupaten Abdya, tidak berubah seperti tahun-tahun sebelumnya.

Meski meugang tahun ini dilaksanakan di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), susana Pasar Blangpidie di kawasan Desa Meudang Ara mulai ramai dikunjungi masyarakat, Jumat (17/4/2020).

Kendati pemerintah sudah berulang kali mengimbau agar melaksanakan physical distancing (jaga jarak fisik)  dan social distancing (hindari keramaian) untuk mencegah penyebaran  Virus Corona, sebagian besar warga Abdya tetap mengunjungi pasar.

Seperti pemandangan di Pasar Blangpidie, Jumat pagi.

Pasar ini mulai dipadati warga dari berbagai pelosok di Abdya untuk mencari beragam kebutuhan hari meugang Ramadhan 1441 H yang waktunya lima hari lagi.

Keramaian bukan saja di pasar terbuka di Jalan Cut Muetia dan Jalan Trieng Gadeng yang mendiakan bahan dapur (rumah tangga), tapi kesibukan sangat terasa di kalangan pedagang grosir di Jalan H Ilyas, Jalan Pramuka dan Kompleks Pasar Inpres setempat.

Pengunjung pasar diperkirakan semakin meningkat jelang -2 dan -1 Meugang Ramadhan.

Pantauan Serambinews.com, Jumat pagi, harga bahan kebutuhan secara umum masih normal, kecuali bawang merah masih tinggi antara Rp 40.000 sampai Rp 45.000 per kilogram (kg).

Harga cabai rawit, malah murah hanya Rp 10.000 per kg, padahal pekan sebelumnya Rp 20.000 per kg. Cabai merah berkisar Rp 18.000 sampai Rp 20.000 per kg.

Gula pasir juga mulai turun menjadi antara Rp 19.000 sampai Rp 20.000 per kg, padahal dua pekan sebelumnya mencapai Rp 24.000 per kg.

Minyak makan curah  Rp 19.000 per bambu (2 liter) dan telur ayam ras Rp 38.000 per papan (isi 30 butir).

Seperti diberitakan, dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, Bupati  Abdya, Akmal Ibrahim SH, kembali mengeluarkan imbauan.

Kali ini, Akmal Ibrahim mengeluarkan surat imbauan tidak melaksanakan tradisi meugang atau penyembelihan hewan ternak di suatu tempat (keramaian), menyambut bulan suci Ramadhan 1441 Hijriah, yang diprediksi jatuh pada hari Kamis (23/4/2020) mendatang.

Imbauan Bupati Akmal Ibrahim SH itu, tertuang dalam Surat Edaran Nomor 450/422/2020, tanggal 9 April 2020, tentang pelaksanaan meugang tahun 1441 H/2020 Masehi.

Diantaranya berisikan, meniadakan aktivitas pemotongan dan pejualan daging meugang puasa di lapangan, yang biasa dilakukan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

Seperti di Pantai Krueng Beukah, Gampong Keude Siblah, Kecamatan Blangpidie, juga di lapangan bola kaki, Desa Seunulop, Kecamatan Manggeng.

Selanjutnya bagi masyarakat atau pedagang yang melakukan kegiatan pemotongan dan penjualan daging dapat dilaksanakan di lingkungan gampong masing-masing.

Mengenai titik lokasi penjualan daging di hari meugang dianjurkan di tempat yang aman, bersih dan tidak menganggu arus lalu lintas, serta tidak bergabung antara satu pedagang dengan pedagang yang lain guna menghindari kerumunan banyak orang yang akan membeli daging.

"Bagi pemilik ternak atau hewan yang akan dipotong harus sehat dan bebas dari penyakit menular yang dibuktikan dengan surat keur kesehatan ternak yang dikeluarkan dinas terkait," pinta Akmal.

Selain itu, Akmal juga melarang pedagang memasukkan daging segar atau daging beku dari wilayah lain selain ternak yang dipotong dalam wilayah Abdya.

"Bagi masyarakat yang ingin membeli daging meugang, diharapkan selektif memperhatikan kualitas daging atau menanyakan surat kesehatan ternak yang dijual," pintanya.

Akmal mengharapkan kepada camat bekerjasama dengan dinas pertanian dan pangan setempat agar melakukan pemantauan bagi masyarakat gampong yang melaksanakan pemotongan ternak. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved