Ambil Pelajaran dari Wabah Mers, Ini Cara Korea Selatan Sukses Tangani Corona dalam Waktu Singkat
Banyak hal yang dipelajari Korea Selatan ketika wabah MERS melanda jauh sebelum virus corona merebak.
SERAMBINEWS.COM - Belajar dari wabah MERS, cara Korea Selatan berhasil tangani Covid-19.
Banyak hal yang dipelajari Korea Selatan ketika wabah MERS melanda jauh sebelum virus corona merebak.
Salah satunya, pentingnya ketersediaan ruang isolasi untuk mengatasi pasien positif wabah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui Korea Selatan sebagai salah satu negara yang memiliki strategi terbaik dalam menangani pandemi Covid-19.
Lantas, apa kunci Korsel dalam menciptakan strategi untuk melawan pandemi Covid-19?
Visiting Scholar Seoul National University Asia Center, Nur Aisyah Kotarumalos, PhD, menjelaskan bahwa kebijakan strategis Korsel dalam menangani wabah Covid-19 merupakan buah pembelajaran ketika menghadapi wabah yang hampir serupa, yakni MERS.
• Pendaftaran Kartu Pra Kerja Gelombang II Dibuka 20 April, Simak Cara Daftar dan Syaratnya
• VIDEO - Jersey Cristiano Ronaldo Milik Martunis Laku Rp 180 Jt
"Kasus MERS menjadi pembelajaran penting oleh Korea (Selatan) dalam melakukan penanganan Covid-19," kata Aisyah dalam diskusi daring bertajuk Strategi Pemerintah Jepang dan Korea Selatan dalam Menghadapi Covid-19: Pembelajaran untuk Indonesia, Kamis (16/4/2020).
Pembelajaran dari Wabah MERS
Aisyah menuturkan ada beberapa pembelajaran dari wabah MERS yang diambil oleh negara ginseng tersebut, antara lain:
1. Diagnostic test
Saat wabah MERS terjadi, Korea Selatan awalnya membuat perundang-undangan khusus. Salah satu isinya, klinik di Korsel dilarang melaksanakan diagnostic test, kecuali memang diizinkan atau diperintahkan langsung oleh pemerintah.
Peraturan itu tak bertahan lama dan mengalami perubahan. Tes massal atau diagnostic test pada akhirnya dapat dilaksanakan tanpa regulasi birokrasi pemerintahan.
"Makanya Korea (Selatan) bisa menjalankan tes secara masal dengan cepat, karena pengalaman kasus MERS itulah mereka belajar," kata Aisyah.
• Mulai Hari Ini, Daftar Ponsel Berikut Diblokir Pemerintah, Cek HP-mu Sekarang!
• Ini Jumlah ODP dan PDP di Pidie, Satu Pasien Positif Corona Belum Keluar Test Swab
2. Ruang isolasi tekanan negatif
Pada saat wabah MERS melanda, ruangan isolasi tekanan negatif yang dimiliki Korsel sangat sedikit.
Padahal, ruangan isolasi tekanan negatif dianggap sangat baik dalam mencegah penyebaran virus dari pasien yang dikonfirmasi positif.
Dijelaskan Aisyah, ruang isolasi tekanan negatif merupakan ruangan dengan jalur khusus yang diperuntukkan bagi pasien terinfeksi virus penyebab wabah.
Ruangan khusus ini dirancang agar udara dari dalam tidak bisa keluar, tetapi udara dari luar dapat masuk ke dalam ruangan. Hal ini untuk menghindari penyebaran virus yang bisa terjadi melalui udara.
"Setelah (wabah) MERS itu, rumah sakit besar di Korea Selatan harus menyediakan ruangan khusus isolasi negatif," jelasnya.
Tak heran, sebelum Covid-19 lahir, Korea Selatan sudah menyediakan ruangan khusus isolasi sebagai antisipasi jika ada wabah penyakit berikutnya.
Namun, upaya ini ternyata belum cukup untuk menghadapi pandemi Covid-19.
• Puluhan Napi yang Bebas Karena Corona Kembali Lakukan Aksi Kriminal, Nugroho: Kami Juga Pusing
Terlebih saat jumlah kasus terkonfirmasi positif mencapai 5.000 pasien dan semua memerlukan rawat inap. Petugas medis di Korsel masih kewalahan.
Untuk menangani permasalahan itu, pemerintah Korsel membuat kategori untuk pasien Covid-19. Kategori tersebut dibagi menjadi berat, ringan dan sedang.
Hanya pasien kategori berat dan sedang dengan penyakit penyerta saja yang memang dirawat inap di rumah sakit.
"Dari masa wabah MERS, mereka (Korea Selatan) belajar bahwa infrastruktur lambat, hospital (pelayanan rumah sakit) yang lambat, klinis diagnostik yang lambat, segera diperbaharui.
Makanya ini yang dijadikan pembelajaran dan dipersiapkan kalau ada wabah kesehatan lagi," tuturnya. (Kompas.com/ Ellyvon Pranita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korea Selatan Sukses Tangani Corona, Ternyata Belajar dari Wabah MERS"