PON 2020 Papua

Cegah Virus Corona, Atlet dan Pelatih Aceh PON Akan Jalani Rapid Test

Menurut Mualem, rapid test ini tentu saja ingin memastikan kalau kesehatan para atlet adalah yang paling utama, baru kemudian performa, dan prestasi.

Editor: Imran Thayib
Serambinews.com/Imran Thaib
Ketua Umum KONI Aceh, H Muzakir Manaf memberikan keterangan terkait pelaksanaan Pelatda PON di Kantor KONI Aceh, Rabu (15/4/2020). 

Di mana sebanyak 37 cabang olahraga akan dipertandingan di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Merauke.

Tiga Mahasiswa Malaysia yang Baru Tiba dari Aceh Positif Corona

Kisah Dirut Bank dan Istri Terinfeksi Covid-19, Cuma Sehari di Jakarta Pulang Kampung Positif Corona

Gempa Bumi Magnitodu 5,5 Guncang Kepulauan Talaud Sulawesi Utara, Gempa Kedua Hari Ini

Sementara itu, 131 atlet yang menjalani Pelatda merupakan mereka yang berhasil lolos dari Prakulifikasi PON, dan Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) X Sumatera di Bengkulu, Oktober 2019.

Bagi atlet yang lolos dengan meraih medali dipastikan masuk dalam kategori pertama. Cabang ini akan menjalani masa Pelatda delapan bulan.

Di mana selama dua bulan berlatih secara desentralisasi dimulai 17 Februari hingga 18 April 2020. Sementara enam bulan sentralisasi dimulai 19 April sampai 18 Oktober 2020 mendatang.

Cabang yang masuk kategori pertama terdiri dari 15 cabang yakni yaitu anggar (8) atlet, angkat besi (3), atletik (8), biliard (1), kempo (2), menembak (5), muaythai (8), panahan (8), panjat tebing (3), pencak silat (3), renang (2), sepakbola (20), taekwondo (2), tarung derajat (12), dan wushu (1)

Sedangkan kategori kedua yakni cabang olahraga yang lolos ke PON 2020 di Papua, namun mereka gagal menyumbang medali.

Mereka akan berlatih selama enam bulan yakni satu bulan desentralisasi dimulai 20 Mai hingga 19 Juni. Sementara jadwal sentralisasi empat bulan yang dimulai 20 Juni hingga 18 Oktober 2020.

Adapun cabang yang masuk kategori kedua adalah bermotor (4), dayung (8), layar (1), rugby (24), selam (1), senam (1), sepak takraw (2), sepatu roda (2), terjun payung (1), dan judo (1).

Pada sisi lain, Mualem mengakui, sebelum terjadinya pandemi virus corona, sebenarnya KONI Aceh sudah menyusun sejumlah agenda untuk pembinaan, dan peningkatan prestasi atlet.

Gajah Liar Obrak-abrik Kebun Sawit Warga di Aceh Barat

Dua Pasien Positif Corona di Aceh, Warga Aceh Timur Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan

Dampak Corona, Tak Ada Pesta Pernikahan dan Wisuda, Usaha Penjualan Bunga Segar di Bireuen Tutup

Hal itu semata-mata dilakukan guna mempertahankan prestasi yang ditorehkan Tanah Rencong dalam PON Jawa Barat 2016 lalu.

Kala itu, Kontingen Aceh sukses merebut posisi 17 dengan 8 medali emas, 7 perak, dan 9 perunggu. Ini merupakan penantian panjang setelah 27 tahun di arena PON.

Guna menjaga persaingan di PON 2020, lanjut Mualem, pihaknya akan mengirim sejumlah atlet untuk berlatih, dan melakukan ujicoba di luar negeri.

Dari 25 cabang yang lolos ke PON, sebut Ketua Umum KONI, Aceh akan mengirim atlet anggar dan wushu ke Cina.
Kemudian, untuk cabang angkat besi akan mengambil lokasi di negara pecahan Uni Soviet, Kazakhstan.

“Selain itu, kita juga sudah merencanakan mengirim atlet ke Korea Selatan, Thailand, dan Malaysia,” sebutnya.

Namun, tambah Mualem, menyusul merebaknya pandemi virus corona di seluruh dunia termasuk Indonesia, KONI Aceh mengambil langkah untuk membatalkan latihan dan ujicoba ke luar negeri.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved