Update Corona di Aceh Timur

Dua Pasien Positif Corona di Aceh, Warga Aceh Timur Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan

Imbauan ini ia sampaikan seiring seiring ditemukannya dua kasus baru positif virus corona di Aceh.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Mursal Ismail
zoom-inlihat foto Dua Pasien Positif Corona di Aceh, Warga Aceh Timur Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan
FOR SERAMBINEWS.COM
Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) Aceh Timur, dr Edi Gunawan

Imbauan ini ia sampaikan seiring seiring ditemukannya dua kasus baru positif virus corona di Aceh.

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Pemkab Aceh Timur mengimbau warga kabupaten ini meningkatkan kewaspadaan terhadap virus corona. 

Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) Aceh Timur, dr Edi Gunawan, menyampaikan hal ini melalui Serambinews.com, Minggu (19/4/2020) malam. 

Imbauan ini ia sampaikan seiring seiring ditemukannya dua kasus baru positif virus corona di Aceh.

Menurutnya, berdasarkan informasi dari Tim Gugas Provinsi Aceh, telah ditemukan dua pasien positif virus corona dari Kabupaten Gayo Lues dan Kabupaten Pidie.

“Kemarin ditemukan satu kasus di Gayo Lues dan Minggu hari ini ditemukan satu kasus dari Pidie.

Jadi secara kumulatif di Aceh sudah 7 orang positif terjangkit virus corona,” kata Direktur RSUD dr Zubir Mahmud, Aceh Timur ini. 

VIDEO - Menjelang Meugang Puasa Ramadhan, Transkasi di Pasar Hewan Aceh Tamiang Lesu Bahkan Turun

Tiga Mahasiswa Malaysia yang Baru Tiba dari Aceh Positif Corona

VIDEO - Wisma SKB dan GOR Aceh Tamiang Mulai Disulap Menjadi Karantina Corona

Doket Edi mengatakan penularan suatu wabah itu melewati fase awal, fase puncak, dan fase menurun.

Nah bisa jadi, katanya, Aceh baru memasuki fase awal dan belum memasuki fase puncak.

“Karena itu dengan ditemukannya dua kasus baru sehingga menjadi 7 kasus di Aceh, menjadi warning bagi kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan.

Karena secara teori, bisa jadi 7 kasus yang ditemukan positif ini adalah 20 persen dari kasus sebenarnya.

"Kemudian 80 persen lagi bisa jadi di sekeliling kita tanpa gejala, dan mereka tetap beraktivitas sehingga menularkan virus corona kepada orang lain. 

Karena itu, jangan berpatokan terhadap jumlah orang yang telah positif hanya 7 orang, sehingga tidak perlu lagi mematuhi imbauan pemerintah," kata dr Edi Gunawan. 

Jika ada masyarakat beranggapan seperti ini, kata dr Edi sangat berbahaya. Oleh karena itu, semuanya harus meningkatkan kewaspadaan dan berdoa. 

"Semoga kasus corona di Aceh dan Aceh Timur bisa kita tekan dan tidak bertambah lagi,” harap mantan direktur RSUD Sulthan Abdul Aziz Syah Peureulak ini.

Sedangkan fase puncak wabah ini, jelas dr Edi, bisa dicegah apabila semua pihak mulai dari petugas medis, masyarakat, TNI/Polri, Pemda, gugus tugas, dan relawan bekerja sama untuk memutus rantai penularan.

Pun demikian, tukas dr Edi, semua pihak di Aceh Timur, mulai petugas medis, TNI/Polri, dari tim Gugas Kabupaten, kecamatan, hingga desa, telah bekerja sama maksimal dalam rangka mencegah penyebaran virus corona.

 Selain itu, dr Edi juga mengapresiasi solidaritas dan inisiatif para pihak yang telah membantu membagikan masker, sehingga diharapkan seluruh warga Aceh Timur, memiliki masker dan memakainya saat keluar rumah.

“Jangan dianggap sepele, pemakaian masker ini sangat penting.

Selain itu, biasakan cuci tangan pakai sabun (CTPS), dan hindari menyentuh area wajah,” imbau dr Edi.

Kabar baik untuk Aceh, jelas dr Edi, bahwa di Aceh sudah ada laboratorium untuk pemeriksaan swab sehingga hasilnya bisa cepat diketahui.

“Saat ini di Aceh Timur tersisa 3 warga dengan status orang dalam pemantauan (ODP). Sedangkan, self monitoring yaitu sebanyak 260 orang,”ungkap dr Edi.

Ia juga mengajak masyarakat senantiasa mematuhi protocol kesehatan dan pencegahan Covid-19 untuk memutus rantai penyebaran.

Selain itu kabar gembira di Indonesia, jelas dr Edi, meski angka global positif Covid-19 masih tinggi.

Tetapi angka kesembuhan lebih cepat meningkat dibandingkan dengan angka yang meninggal.

“Ini bisa jadi karena kesadaran masyarakat mematuhi protocol kesehatan sudah meningkat, dan bisa jadi karena virus telah melemah.

Bisa juga daya tahan tubuh si pasien telah meningkat, jadi banyak aspeknya,” ungkap dr Edi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved