Riyadh Serukan Satuan Tugas Global Corona, Menkes Pimpin Pertemuan Virtual G-20

SERAMBINEWS.COM, JEDDAH - Arab Saudi kembali menyerukan dunia bersatu untuk membentuk Satuan Tugas Global menghadapi virus Corona, Covid-19 yang terus menyebar luas.

Organisasi global juga harus membuat tanggapan terkoordinasi terhadap pandemi dengan penekanan mendukung negara-negara yang membutuhkan, Kata Menteri Kesehatan Ara Saudi, Tawfiq Al-Rabiah, Minggu (19/4/2020).

Berbicara pada pertemuan "virtual" para Menteri Kesehatan G-20 di bawah kepemimpinan Saudi, untuk membahas langkah-langkah baru menghadapi wabah tersebut, seperti dilansir ArabNews, Senin (20/4/2020).

Dia menyerukan pembentukan satuan tugas global pandemi, pusat inovasi berbagi pengetahuan dan kelompok pemimpin keselamatan pasien untuk mengurangi risiko kematian.

• Kasus Baru Saudi Melonjak, Warga Siap Hadapi Tantangan

Arab Saudi melaporkan 1.088 kasus baru COVID-19 pada Minggu (19/4/2020), sehingga jumlahnya menjadi 9.362 orang dengan kematian bertambah 5 orang dan total 97 kematian.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan lebih dari 180.000 orang telah mengikuti tes massal.

Di seluruh dunia, hampir 2,4 juta orang telah terinfeksi, dan jumlah kematian mendekati 165.000 orang.

Pusat Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan benua itu sekarang memiliki lebih dari 1 juta kasus yang dikonfirmasi dan hampir 100.000 kematian.

Spanyol memiliki kasus terbanyak di wilayah ini dengan 191.726, diikuti oleh Italia, Jerman, Inggris dan Perancis.

Italia sebagai pemilik kematian terbanyak di Eropa, dengan 23.660 orang, diikuti oleh Spanyol, Perancis, Inggris dan Belgia.

Eropa sekarang menyumbang hampir setengah dari beban kasus global dan lebih dari setengah total kematian.

• Eropa Mulai Buka Jalan, WHO Peringatkan Badai Belum Berlalu

Di AS, angka kematian meningkat 41.000 orang dengan lebih dari 746.000 orang terinfeksi menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia telah memperingatkan negara-negara merespons dengan cepat setiap kebangkitan pandemi.

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dalam pertemuan virtual para menteri kesehatan dari kelompok G-20 negara maju dan berkembang pada Minggu.

Dia menemukan fakta bahwa beberapa negara mulai merencanakan meringankan pembatasan sosial.

Namun dia mengatakan sangat penting untuk menerapkan langkah-langkah secara bertahap.

Tedros mengatakan kepada para menteri bahwa mencabut pembatasan bukanlah akhir dari epidemi di negara mana pun; ini hanyalah awal dari fase selanjutnya.

Dia mengatakan sangat penting dalam fase berikutnya, setiap negara harus mendidik, melibatkan dan memberdayakan rakyat untuk mencegah dan menanggapi dengan cepat setiap kebangkitan virus Corona.

• Virus Corona di Amerika Serikat Sudah Lewati Puncak, Donald Trump Akan Longgarkan Lockdown

Kemudian memastikan mereka memiliki kapasitas untuk mendeteksi, menguji, mengisolasi dan merawat setiap kasus, dan melacak setiap kontak; dan untuk memastikan sistem kesehatan memiliki kapasitas menyerap setiap peningkatan kasus.

Tedros juga menyatakan keprihatinan tentang laju pertumbuhan pandemi di negara-negara miskin yang kekurangan sumber daya mengatasi wabah besar.

Dalam jawaban yang jelas kepada para pemimpin seperti Presiden AS Donald Trump, yang mengecam respons organisasi terhadap pandemi, Tedros menegaskansejak awal, WHO telah membunyikan alarm keras dan jelas.

Dia juga mendesak para menteri untuk terus memerangi pandemi dengan tekad, dipandu oleh sains dan bukti.(*)

• WHO Sebut Tiga Vaksin Virus Corona Telah Diuji Pada Manusia, Apa Hasilnya?