Dituduh Sebabkan Malapetaka Global, Jerman Tuntut China Ganti Rugi Rp2.512 Triliun Atas Kasus Corona
Selain Inggris dan AS, negara Eropa lain ternyata juga bergabung untuk menyerang China karena dituduh menyebabkan malapetakan bagi seluruh dunia.
SERAMBINEWS.COM - Sebelumnya Inggris dan AS ngotot menyalahkan China sebagai biang keroknya virus corona.
Pasalnya mereka menemukan banyak hal disembunyikan oleh China, sehingga menjadi masalah global yang belum bisa diatasi ini.
Selain Inggris dan AS, negara Eropa lain ternyata juga bergabung untuk menyerang China karena dituduh menyebabkan malapetakan bagi seluruh dunia.
Dua negara yang kini bergabung dengan Inggris dan Amerika adalah Prancis dan Jerman.
Bahkan kini Jerman, menjadi negara yang paling ngotot menyalahkan China atas bencana yang memicu kepanikan masyarakat dunia ini.
Melansir Daily Express pada Senin (20/4/20), Jerman melayangkan tuntutan dalam nominal uang kepada Beijing atas pandemi Covid-19.
• Teori Konspirasi Sesat tentang Virus Corona, Dari Senjata Biologis hingga Teknologi 5G
• Harga Xiaomi Bulan April 2020 Terbaru: Redmi 7 dan Note 7 Turun Dikisaran 2 Jutaan
• Skenario Sidang Isbat dan Rukyatul Hilal Ramadan 1441 H Saat Pandemi Corona, Digelar 23 April 2020
Menurut keteragan mereka menuntut ganti rugi pada Tiongkok sebesar 130 miliar poundsterling atau setara dengan Rp2.512 triliun.
Mereka juga melayangkan kemarahan kepada China yang merupakan tempat asal virus tersebut.
Serangan yang dilakukan Jerman tersebut, bermula dari temuan bahwa Beijing tampaknya menutup skala informasi dari krisis tersebut, dan menyembunyikan sumber wabah.
Sejak kemunculannya di China beberapa bulan lalu, China tidak memberikan informasi penting seperti mengungkap asal mula virus hingga pasien nol juga belum ditemukan.
Bahkan jumlah kasus yang mereka laporan juga ternyata disembunyikan, terbukti dari beberapa waktu lalu setelah ditekan oleh banyak pihak akhirnya China merevisi jumlah korbannya.
Mereka menambahkan hingga 50% dari jumlah korban yang meninggal, dalam jumlah di atas 1.000 orang.
Pada Sabtu (19/4) Donald Trump memperingatkan bahwa China harus menerima konsekuensi serius jika negara itu 'secara sadar' bertanggung jawab karena menyebabkan pademi virus corona.
Trump mengatakan pada wartawan, "Itu bisa saja diberhentikan oleh China, sebelum wabah itu meluas ke seluruh dunia."
• Dibuka Sejak 20 April Kemarin, Ini Cara Daftar Kartu Pra Kerja Gelombang Dua di Situs prakerja.go.id
• Gara-gara Bersihkan Telinga Dengan Cotton Bud, Pria Ini Alami Infeksi Otak, Kok Bisa?
• Jika Masih Punya Utang Puasa Ramadhan, Bagaimana Membayarnya? Ini Batas Akhir Qadha
"Jika itu adalah kesalahan, kesalahan tetaplah kesalahan, maka harus ada konsekuensi untuk itu," jelasnya.