Tarhib Ramadhan di Tengah Pandemi Corona, Dari Gotong Royong Hingga Bagi Sembako dan Ikan Segar
Biasanya, menjelang Ramadhan seperti ini, masyarakat Aceh di kota hingga desa-desa menggelar pawai tarhib untuk memberitahukan
Serangan wabah corona yang masih belum mereda, membuat banyak kegiatan terpaksa ditunda. Pawai tarhib Ramadhan adalah salah satu kegiatan yang terpaksa ditiadakan, di Aceh maupun belahan dunia lainnya.
Biasanya, menjelang Ramadhan seperti ini, masyarakat Aceh di kota hingga desa-desa menggelar pawai tarhib untuk memberitahukan bahwa Ramadhan akan segera tiba. Tarhib Ramadhan mengandung makna menyambut atau penyambutan bulan suci Ramadhan.
Selain pawai tarhib Ramadhan, masyarakat Aceh juga punya tradisi meugang atau makmeugang untuk menyambut Bulan Suci Ramadhan. Meugang yang dilaksanakan pada dua atau satu hari sebelum 1 Ramadhan, adalah tradisi penyembelihan, perdagangan, dan bagi-bagi daging sapi kepada anak yatim dan duafa.
Namun, wabah corona yang membuat adanya pembatasan dan jarak sosial, membuat tradisi meugang yang akan dilaksanakan pada hari Rabu dan Kamis (15-16/4/2020), kemungkinan tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya.
Namun tetap ada jalan di setiap kemauan. Di tengah segala keterbatasan ini, beberapa desa di Aceh punya cara tersendiri untuk mengingatkan masyarakat akan datangnya bulan Suci Ramadhan 1441 H. Pada Ahad (19/4) kemarin, masyarakat di kampung-kampung melaksanakan gotong royong, membersihkan pekarangan rumah masing-masing.
Masih terkait dengan corona ini, banyak desa di Aceh menggantikan pawai tarhib dengan kegiatan bagi-bagi bahan makanan (biasa disebut sembako) kepada masyarakat, terutama duafa dan warga yang terdampak corona.
Seperti dilakukan oleh tiga Pemerintahan Gampong di Aceh Besar, Paleuh Pulo dan Meunasah Krueng di Kecamatan Ingin Jaya, serta Tumbo Baro, Kecamatan Kuta Malaka. Memasang spanduk ucapan selamat menyambut Bulan Suci Ramadhan 1441 H dan imbauan pencegahan Covid-19, ketiga gampong ini melakukan pembagian sembako, masker, dan brosur pencegahan Covid-19 kepada warga.
Beberapa desa di Kemukiman Pagar Air Kecamatan Ingin Jaya, pada Minggu dan Senin kemarin membagi-bagikan ikan jeureubok (sejenis tongkol ukuran kecil) kepada seluruh warga. Desa-desa dimaksud antara lain, Meunasah Krueng, Bineh Blang, dan Pante.
Keuchik Meunasah Krueng, Anmulyadi Rianto kepada Serambi mengatakan, ikan jeureubok itu merupakan sumbangan dari H Sofyan Umar (Yahmu) pengusaha Aceh Besar yang bermukim di Pagar Air. Sebelumnya, kata Anmulyadi, Gampong Meunasah Krueng juga sudah membagi-bagikan 180 paket bahan pokok kepada masyarakat miskin dan yang terdampak Covid-19.
Adapun paket yang dibagikan beris 1 sak beras, 1 papan telur ayam, 2 kg gula dan 2 kg minyak goreng. “Semoga bantuan bahan pokok dan ikan segar ini bisa meringankan beban masyarakat yang sedang kesulitan karena tidak bisa bekerja selama masa pembatasan ini. Sehingga kita semua bisa menyambut Ramadhan dengan hati gembira,” ujar Keuchik Mulya.
Sementara di Gampong Paleuh Pulo, Kemukiman Lamjampok Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, pembagian paket sembako, masker dan brosur pencegahan Covid-19 kepada seluruh warga, berlangsung pada Minggu (19/4). Paket sembako yang dikumpulkan oleh panitia di pelataran Meunasah, diantar ke setiap rumah warga di kampung itu.
“Ada 130 paket yang kita bagikan untuk 130 KK, terdiri atas gula pasir, syrup, minyak goreng, telor ayam dan masker yang lebih dulu disebar beberapa waktu lalu. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok menjelang bulan Suci Ramadhan 1441 H dan terdampak wabah Virus Corona,” kata Muhsin, ketua panitia.
Keuchik Paleuh Pulo M Tuah mengatakan, dana kegiatan ini bersumber dari keuntungan bagi hasil BUMG Bangkit Mandiri yang merupakan milik Gampong Paleuh Pulo. "Walau tidak banyak tapi setidaknya bantuan sembako ini bisa meringankan beban masyarakat di tengan pandemi corona,” ujar M Tuah.
Sementara di Gampong Tumbo Baro, Kecamatan Kuta Malaka, Aceh Besar, jumlah bantuan yang dibagikan mencapai 400 paket, terdiri atas gula, syrup, minyak goreng, tepung terigu, dan 1.400 lembar masker.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok menjelang bulan suci ramadhan 1441 H dan dampak wabah covid-19,” kata Keuchik Tumbo Baro, KH Khalid Wardana MSi.
Begitulah, wabah corona mengajarkan kita untuk lebih peduli dan saling berbagi, terutama menjelang masuknya Bulan Suci Ramadhan 1441 H. Marhaban ya Ramadhan 1441 Hijriah.(nal)