Corona Serang Dunia

Empat Harimau dan Tiga Singa di Kebun Binatang Bronx New York Positif Covid-19 

Ini merupakan kasus lanjutan di kebun binatang terkenal di New York City, Amerika Serikat itu.

Editor: Mursal Ismail
MARC PISCOTTY / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / GETTY IMAGES VIA AFP
Harimau yang diselamatkan dari Taman Bintang Joe Exotic tampak rileks di kebun binatang Keenesburg, Corolado, AS pada Minggu (5/4/2020). 

Ini merupakan kasus lanjutan di kebun binatang terkenal di New York City, Amerika Serikat itu.

SERAMBINEWS.COM - Empat harimau dan tiga singa di Kebun Binatang Bronx dinyatakan positif corona. 

Ini merupakan kasus lanjutan di kebun binatang terkenal di New York City, Amerika Serikat itu.

Pasalnya, di kebun binatang yang sama, baru-baru ini seekor harimau Melayu berusia empat tahun bernama Nadia juga telah dinyatakan positif terkena virus corona. 

Hasil tes swab yang diperoleh dari hidung, tenggorokan, dan saluran pernapasannya menunjukkan telah positif virus.

Sedangkan untuk empat harimau dan tiga singa yang baru dinyatakan positif Covid-19 ini sebagaiamana dilansir dari NBC New York, Kamis (23/4/2020). 

Peneliti Belgia Sebut Molekul Darah Onta Bisa Dijadikan Vaksin Corona, Begini Penjelasannya

Kim Jong Un Dikabarkan Kritis, Begini Sejarah Kesehatan Para Pemimpin Tertinggi Korea Utara

Pulang Kampung ke Bukittinggi, Pemain Persiraja Belajar Berkebun, Tri Rahmad jadi Petani Jeruk

Petugas kebun binatang ‘Wildlife Conservation Society’ (WCS) menyebutkan tiga harimau dan tiga singa Afrika yang telah menunjukkan gejala batuk juga telah diuji.

Hasilnya, semua hewan ini positif covid-19.

Satu harimau lain yang tidak menunjukkan gejala juga dinyatakan positif.

Pada awalnya ketujuh hewan ini masih berperilaku normal, mereka makan dengan baik dan batuknya juga telah mereda.

"Kami menguji harimau dan singa dengan kehati-hatian dan akan memastikan setiap pengetahuan yang kami peroleh tentang Covid-19 akan berkontribusi pada pemahaman dunia yang berkelanjutan tentang virus corona ini," kata para petugas WCS dikutip dari NBC New York.

"Pengujian ini dilakukan di laboratorium hewan dan sumber daya yang digunakan tidak diambil dari yang digunakan untuk pengujian manusia," kata petugas itu.

Diyakini bahwa hewan-hewan itu kemungkinan besar terinfeksi dari seorang karyawan yang terinfeksi tanpa menunjukkan gejala.

Kemungkinan lain baru mengalami gejala setelah berinteraksi dan menginfeksi hewan ini. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved