Berita Aceh Timur

Harga Daging di Idi, Aceh Timur Tembus 200 Ribu per Kg, Ini Penyebabnya

Karena itu, pedagang sapi yang menjual daging sapi pun dengan leluasa menaikkan harga ketika pembeli masih ramai pada Kamis siang.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/MUHAMMAD NAZAR
Ilustrasi - Warga membeli daging meugang di Pasar Pante Teungoh, Kecamatan Kota Sigli, Pidie, Rabu (22/4/2020)..S 

Karena itu, pedagang sapi yang menjual daging sapi pun dengan leluasa menaikkan harga ketika pembeli masih ramai pada Kamis siang.

Laporan Seni Hendri l Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Karena minim pedagang yang menjual daging sapi, di Idi Rayeuk, ibu kota Aceh Timur, sehingga hargapun naik drastis capai Rp 200 ribu per kilogram.

Amatan Serambinews.com, di pasar Idi, harga Rp 200 per kg itu mulai ditarifkan pedagang pukul 12.00 WIB.

Hal ini karena pedagang yang menjual daging tak seramai tahun lalu.

Meugang menyambut puasa Ramadhan 1441 H tahun ini hanya sedikit pedagang yang menjual daging sapi.

Karena itu, pedagang sapi yang menjual daging sapi pun dengan leluasa menaikkan harga ketika pembeli masih ramai pada Kamis siang.

Susilawati, Berdoa Pandemi Corona Hilang di Bulan Ramadhan

Zulfikar Aziz Bagi Paket Ramadhan dan Masker untuk Duafa, Bagian dari Rangkaian Milad Ke-22 PKS

Cegah Penyebaran Covid-19, Seluruh Destinasi Wisata di Aceh Selatan Ditutup

Meski mahal sebagian warga tetap memaksakan membeli daging, bahkan ada yang beli Rp 100 ribu demi mendapatkan daging.

"Ini akalan pedagang, karena masih ramai pembeli, dan penjual sedikit sehingga harga dinaikkan capai Rp 200 ribu per kg, padahal Kamis pagi harga daging masih dalam kisaran Rp 160-180 ribu per kg," ungkap seorang saat pembeli.

Tgk Din, pedagang sapi di Keude Peudawa, mengaku pihaknya menjual daging hanya Rp 170 ribu per kg.

Ia juga mengakui, meugang menyambut puasa Ramadhan tahun ini sedikit dibandingkan tahun lalu.

"Hanya sedikit yang menjual daging karena pedagang takut gak habis karena dampak corona. Selain itu, hujan lebat Kamis dini hari baru reda pukul 04.00 WIB, setelah hujan reda baru pedagang potong sapi," ungkap Tgk Din.

Biasanya di Keude Kecamatan Peudawa, sampai 25 orang pedagang yang menjual sapi, sedangkan tahun ini hanya 17 orang, sehingga pukul 10.00 WIB, daging sapi habis terjual. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved