IDI Ingatkan Potensi Serangan Tahap II

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Aceh mengingatkan tentang potensi serangan Covid-19 tahap II di Aceh, yang bisa jadi

Editor: bakri
zoom-inlihat foto IDI Ingatkan Potensi Serangan Tahap II
IST
Dr. dr. Safrizal Rahman, M.Kes, SpOT, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh

Ancaman masuknya Covid-19 ke Aceh juga datang dari perantau Aceh di Malaysia yang jumlahnya juga tidak sedikit. Safrizal mengatakan, jika tidak ada upaya pemerintah seperti legalisasi pulang kampung, penjemputan, proses karantina  dan lain-lain, dikhawatirkan warga Aceh perantauan akan memilih pulang melalui jalur belakang karena tidak ingin tersangkut kasus hukum.

“Kita ketahui, saat ini banyak masyarakat Aceh yang berada di Malaysia berusaha pulang melalui berbagai jalan tikus, sehingga sangat sulit untuk dipantau. Kita khawatir mereka menjadi pembawa virus Corona ke Aceh dan ini akan menjadikan Aceh berhadapan dengan serangan kedua,” timpalnya.

Bulan Ramadhan

Oleh karena itu, IDI berpesan kepada masyarakat Aceh agar tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama di bulan Ramadhan ini, dengan tetap mengikuti anjuran dari pemerintah. Saat paling rawan di bulan Ramadhan dikatakannya adalah saat menjelang berbuka puasa hingga menjelang sahur.

Seperti diketahui, menjelang berbuka, masyarakat Aceh biasanya banyak yang keluar rumah mencari penganan berbuka. Ketika malam, seusai melaksanakan Tarawih, banyak warga yang keluar duduk-duduk santai di warung kopi hingga menjelang Subuh.

“Dengan berbagai kondisi tersebut, sangat mungkin Aceh akan mengalami serangan kedua dari wabah ini, bisa jadi dengan eskalasi yang lebih besar,” ucapnya.

Dia mencontohkan Singapura yang sudah mengalami serangan kedua, setelah berhasil mengatasi Covid-19. Serangan kedua ini merupakan kasus impor yang dibawa oleh orang-orang yang berkunjung ke negara tersebut. Demikian pula di Cina, dimana saat ini dilaporkan kembali memiliki kasus yang umumnya berasal dari negara lain terasuk Indonesia.

“Sampai saat ini Aceh belum terbukti memiliki transmisi lokal. Ini wajib kita syukuri sekaligus kita pertahankan. Geografis kita sangat memungkinkan untuk itu. Banyak upaya yang bisa dilakukan asal bersungguh-sungguh, karena strategi terbaik menghadapi pandemic Covid-19 adalah menghindari terjangkit,” demikian Safrizal.

Pasien positif Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) kembali merangkak naik menjadi 111 pasien hingga Rabu (22/4/2020) pukul 17.00 WIB. Data yang disajikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Sumut, terdapat adanya 6 pasien baru yang bertambah dari hari sebelumnya, yaitu 105 pasien.

"Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengkonfirmasi bahwa orang yang terpapar Covid-19 dimana pasien positif dengan pemeriksaan PCR berjumlah 93 orang, pasien positif dengan menggunakan rapid test berjumlah 18 orang pasien," tutur Juru Bicara, dr Aris Yudhariansyah, saat konfrensi pers di Gedung Pemprov Sumut, Medan, kemarin.

Selain penambahan pasien positif, pasien yang sembuh dari virus Corona juga bertambah satu orang dari hari sebelumnya, dan pasien yang meninggal bertambah satu orang. "Pasien yang sembuh total ada 22 orang dan pasien yang meninggal dunia 11 orang," jelasnya.

Sementara, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah 7 orang dalam sehari total menjadi 153 pasien dari hari sebelumnya 146 orang. "Orang dalam pemantauan berjumlah 2134 orang, sedangka pasien dalam pengawasan berjumlah 153 orang," tambah Aris.

Demikian juga jumlah angka korban positif Covid-19 di wilayah Kota Medan. Hingga Rabu (22/4/2020) siang, update data jumlah pasien positif Covid-19 bertambah satu dari sebelumnya 62 menjadi 63 orang. 

Dari 63 pasien berstatus positif tersebut, ada sebanyak 13 orang yang sembuh, 7 kasus meninggal, dan 43 orang tengah menjalani perawatan. Sedangkan, untuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat sebanyak 259 orang dengan rincian 21 orang meninggal, 84 masih dirawat dan 154 sudah dipulangkan.

Sementara itu, jumlah ODP (orang dalam pemantauan) tercatat 997 orang dengan rincian 901 selesai dipantau dan 96 orang sedang dalam pemantauan. Sedangkan rincian status Orang Tanpa Gejala (OTG) yang tengah dipantau sebanyak 234 orang, dan 616 Orang Pelaku Perjalanan (PP).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved