Luar Negeri

Iran Berhasil Luncurkan Satelit Militer Pertama, Amerika Serikat Tuduh Iran Langgar Resolusi PBB

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Rabu (22/4/2020) menuduh Iran melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB melalui peluncuran satelit militer pertama

Editor: Faisal Zamzami

"Saya pikir peluncuran hari ini membuktikan apa yang kami katakan selama ini di AS."

 "Saya pikir setiap negara memiliki kewajiban untuk mengevaluasi ke PBB apakah peluncuran rudal ini konsisten dengan resolusi Dewan Keamanan. Saya kira tidak jauh dari itu."

Politisi dari Partai Republik itu merujuk pada resolusi Dewan Keamanan 2231 tahun 2015, yang meminta Iran tidak mengejar kegiatan dalam mengembangkan rudal balistik yang dapat membawa hulu ledak nuklir.

Tujuan utama resolusi itu adalah memberi kepastian pada masyarakat internasional di perjanjian yang dinegosiasikan oleh pemerintahan Presiden Barack Obama saat itu, di mana Iran secara drastis mengurangi pekerjaan nuklirnya.

 Trump menarik diri dari perjanjian itu dan justru menjatuhkan sanksi.

Pada Januari ia memerintahkan serangan drone yang menewaskan seorang pimpinan militer Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani.

Kemudian pada Kamis (23/4/2020) Trump mengancam akan menghancurkan kapal perang Iran jika mereka melecehkan kapal-kapal AS di Teluk.

Musuh bebuyutan Iran dan Amerika Serikat tampaknya berada di ambang konfrontasi habis-habisan dua kali dalam setahun terakhir.

Pertikaian lama antara Teheran dan Washington diperburuk pada 2018 ketika Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan yang membekukan program nuklir Iran, sebelum mengeluarkan tuntutan baru bahwa Teheran membatasi pengembangan rudal balistiknya.

Ketegangan meningkat sejak AS membunuh Mayor Jenderal Qasem Soleimani, kepala unit operasi asing Garda, Pasukan Quds, dalam serangan pesawat tak berawak pada Januari silam.

Washington juga telah menyuarakan keprihatinan pada masa lalu tentang program satelit Teheran, dengan mengatakan peluncuran roket pembawa pada Januari 2019 sama dengan pelanggaran batas rudal balistiknya.

Iran menyatakan tidak berniat memperoleh senjata nuklir, dan mengatakan kegiatan kedirgantaraannya damai dan mematuhi resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Republik Islam yang wabah virus corona termasuk memprihatinkan di dunia, menuduh AS sebagai "terorisme ekonomi" atas sanksi-sanksi yang diberikan pada mereka.

Sanksi-sanksi terhadap Iran telah menolak akses obat-obatan dan peralatan medis yang dibutuhkan untuk melawan virus yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Iran mengatakan virus itu telah merenggut nyawa hampir 5.300 orang dan menginfeksi hampir 85.000 sejak wabah itu muncul pada 19 Februari.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved