Update Corona di Bireuen
Warga Bireuen yang Dikarantina Diperiksa Kesehatannya Setiap Hari, Begini Keadaannya
Setiap hari, suhu tubuh dan kondisi kesehatan lainnya dicatat pada buku khusus sebagai pedoman pemantauan kesehatan mereka.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM - Tim medis yang bertugas di gedung Diklat Cot Batee Geulungku, Pandrah Bireuen atau gedung tempat karantina warga Bireuen setiap pagi memeriksa suhu badan warga dan memastikan kesehatan masing-masing.
Berapa suhu tubuh dan kondisi kesehatan lainnya dicatat pada buku khusus sebagai pedoman pemantauan kesehatan mereka.
Amatan Serambinews.com, Jumat (24/04/2020) pagi, tim medis yang bertugas memanggil satu persatu warga Bireuen yang menghuni gedung tersebut mereka keluar dan langsung menuju ke arah tim medis yang sudah stanbai yang diberi pembatas dengan dipasang police line.
Petugas kemudian melihat suhu badan dengan alat ukur dan dicatat petugas lainnya. Usai diperiksa, petugas medis menganjurkan untuk olahraga, jaga kesehatan dan mengikuti berbagai petunjuk lainnya termasuk berjemur di terik matahari.
Pemeriksaan kesehatan berlangsung hingga satu jam karena jumlah mereka sudah ada 29 orang, enam di antaranya anak-anak.
Seorang anak kecil menanyakan pada tenaga medis kapan mereka bisa pulang, tenaga medis yang bertugas menjawab santai sabar beberapa hari lagi. “Untuk apa pulang ke rumah,” tanya tenaga medis, anak kecil tersebut di rumah bisa main bola, bisa main sepeda dan banyak kawan.
“Sabar saja beberapa hari sudah bisa pulang,” jawab Munawar seorang perawat yang bertugas di gedung Diklat Cot Batee Geulungku.
Koordinator tim medis Rusdi AR kepada Serambinews.com mengatakan, jumlah warga Bireuen yang ikut karantina di Cot Batee Geulungku sudah bertambah lagi menjadi 29 orang, setiap hari ada tim medis yang tugasnya bergiliran dari pagi hingga siang, siang hingga tengah malam dan dilanjutkan shif lainnya sampai pagi.
Setiap shif ada seorang perawat, seorang dokter dan seorang sopir ditambah tenaga bantuan lainnya. Mereka yang menempati gedung diklat sudah dilakukan rapit tes pertama dan akan mengikuti rapid tes sebelum pulang.
Tim medis yang bertugas ke gedung diklat mulai dari Puskesmas Peudada, Peulimbang, Jeunieb, Pandrah, Simpang Mamplam sampai Samalanga dengan sistim shif.
Selain itu ada sejumlah yang didatangkan dari Puskesmas wilayah timur Bireuen karena jumlah dokter di Puskesmas wilayah barat terbatas. Munawar seorang perawat dari Puskesmas Pandrah yang giliran piket bersama dr Nur Akmal dan lainnya kepada Serambinews.com mengatakan, hasil rapid tes seluruh warga Bireuen yang tempati gedung diklat negatif covid-19.
Kemudian, dua orang pertama masuk ke diklat sudah selesai masa karantina dan sudah diperbolehkan pulang Sabtu (25/04/2020).
Memenuhi kebutuhan makan warga Bireuen, tambah Munawar Dinsos menempatkan 10 orang petugas untuk memasak dan masakan diantar ke meja khusus dan diambil mereka.
Menjawab Serambinews.com, ke 29 mereka tidur terpisah, Munawar maupun Rusdi mengatakan, bila satu keluarga dan waktu yang sama mereka tidur dalam satu kamar, kemudian bila bukan keluarga dan datang waktu berbeda kamar tidur dipisahkan.