Dinkes Periksa Keluarga dan Tetangga As, Akibat Pasien Kembali Positif Corona
Dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) akan melakukan rapid test atau tes cepat terhadap keluarga
BLANGPIDIE - Dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) akan melakukan rapid test atau tes cepat terhadap keluarga, dan tetangga, serta sejumlah pihak yang pernah kontak fisik dengan As (42), warga asal Manggeng yang dinyatakan kembali positif Covid-19. Hal itu, dilakukan dalam rangka pencegahan penularan virus corona di Abdya pasca As dirujuk kembali ke Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Sabtu (25/4/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Abdya, Safliati SST MKes membenarkan bahwa para keluarga dan warga yang pernah kontak langsung dengan pasien akan dilakukan rapid test. "Iya benar (pasca As dirujuk ke RSUZA). Rencananya, Senin ini (besok-red), akan kita lakukan rapid test kepada keluarga dan tetangga pasien yang pernah kontak langsung dengan pasien," ujar Safliati kepada Serambi, Sabtu kemarin.
Hal itu, jelasnya, sesuai kesepakatan pihak keluarga dan dengan petugas kesehatan yang akan melakukan rapid test. "Jadi itu kesepakatan dengan keluarga. Rapid test nya kita rencanakan pada pukul 10.00 WIB," terangnya. Safliati mengimbau, bagi siapa saja yang pernah melakukan kontak langsung dengan As, bisa datang untuk menjalani tes cepat tersebut. "Ya silakan saja, karena kami tidak tahu siapa saja yang pernah kontak dengan pasien. Tapi prioritasnya keluarga yang satu rumah, kalau ada yang lain, tetap kita lakukan rapid test," ungkap dia.
Di sisi lain, beber Kadinkes, pasien As sudah dijemput oleh petugas berpakaian lengkap untuk dirujuk ke RSUZA Banda Aceh. Penjemputan As itu diiringi isak tangis dari pihak keluarga.
Seperti diketahui, awalnya pasien As ini dinyatakan positif corona berdasarkan rapid test yang dilakukan pihak RSUD Teungku Peukan Abdya. Pasca keluarnya hasil itu, As dirujuk ke RSUZA untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sesampai di sana, As diambil sampel lendir tenggorokannya untuk dikirimkan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta. Sepekan kemudian atau pada Sabtu (18/4/2020) sore, hasil pemeriksaan swab As dikeluarkan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta. Hasil swab ini baru diterima pihak RSUZA Banda Aceh, Minggu (19/4/2020) siang, di mana As dinyatakan negatif corona.
Pasien asal Manggeng ini awalnya dirawat di Ruang Respiratory Intensive Curative Unit (RICU) RSUZA. Karena kondisi klinisnya membaik, ia pun dirawat lanjutan di Ruang Pinere Covid-19 RSUZA. Setelah hasil swab-nya keluar dengan hasil negatif, As pun diizinkan pulang ke Abdya. Apalagi saat dalam perawatan RSUZA kondisi klinisnya membaik.
Tapi sebelum dibolehkan pulang, dilakukan swab lagi, tapi kali ini diperiksa di Laboratorium Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) milik Balitbangkes Aceh di wilayah Aceh Besar. Nah, hasil swab di Laboratorium Balitbangkes Aceh yang keluar Jumat (24/2020) sore inilah yang mengejutkan karena As kembali dinyatakan positif corona. Dalam surat pengantar hasil swab yang ditandatangani pemeriksa Nona Rahmaida Puetri SSi itu disebutkan bahwa As positif terinfeksi Covid-19.
Sementara itu, pasien As, warga salah satu desa di Kecamatan Manggeng, Abdya yang dinyatakan kembali positif terinfeksi virus corona (Covid-19), berhasil dibawa dirujuk lagi RSUZA Banda Aceh pada Sabtu (25/4/2020) siang. Perempuan berumur 42 tahun itu berhasil diberangkatkan untuk menjalani isolasi dan dirawat di RICU RSUZA, setelah dibujuk selama beberapa jam oleh petugas kesehatan, termasuk oleh sejumlah pejabat dan ulama yang turun ke lokasi sejak Sabtu pagi.
Awalnya, As dan anggota keluarga tidak bersedia dibawa kembali untuk menjalani rawatan di RSUZA Banda Aceh. Dengan alasan, As baru empat hari lalu (Senin (20/4/2020) malam), tiba di rumahnya setelah menjalani perawatan di RSUZA selama belasan hari, hingga akhirnya dinyatakan negatif corona. Selain petugas kesehatan, pejabat Abdya semisal Wakil Bupati (Wabup) Muslizar MT, Kapolres AKBP Moh Basori SIK, dan Ketua DPRK Nurdianto, serta Ketua Majelis Permusyawatan Ulama (MPU) Tgk Muhammad Dahlan, ikut turun ke lokasi untuk memberi semangat dan membujuk As dan anggota keluarganya untuk kembali bersedia dirujuk ke RSUZA.
Setelah dibujuk secara alot beberapa jam, akhirnya Ny As bersedia dibawa kembali ke RSUZA Banda Aceh. “Beliau dibawa dengan mobil ambulans RSUD Teungku Peukan ke RSUZA Banda Aceh, sekira pukul 11.20 WIB,” kata Kasi Survelan & Imunisasi Dinkes Abdya, Mansuri SKM saat dihubungi Serambi, Sabtu siang.
Rencana semula, As diboyong ke RSUZA pada pukul 09.00 WIB, namun ternyata yang bersangkutan dan keluarga tidak bersedia sehingga dilakukan musyawarah yang berjalan cukup alot. As diberangkatkan dari kediaman orangtuanya di salah satu desa dalam Kecamatan Manggeng. Dalam mobil ambulans, As didampingi seorang perawat dan sopir yang memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.(c50/nun)