Virus Corona Serang Dunia

Remaja Muslim di Inggris Meninggal Sendirian Karena Covid-19, Pangeran Charles Beri Penghormatan

Putri tertua Ratu Elizabeth ini menyampaikan rasa dukanya dalam pesan Ramadhan kepada umat Islam di Inggris, Jumat (24/4/2020).

Editor: Zaenal
Twitter @Ola_Salem
Suasana pemakaman Muslim korban Covid di Inggris. 

Tetapi anggota keluarganya tidak dapat menghadiri upacara itu karena dia harus dievakuasi.

Sementara itu, Charles dalam pidatonya juga menyatakan simpati kepada keluarga dokter dan perawat Muslim yang kehilangan orang yang mereka cintai setelah wabah Covid-19.

"Banyak Muslim di Inggris pasti akan melalui Ramadan di garis depan krisis Covid-19, bekerja dengan NHS dan dalam peran kunci lainnya,” kata dia.

“Yang paling tragis, saya tahu bahwa banyak dokter dan perawat berpengalaman dari komunitas Muslim telah kehilangan nyawa karena wabah berbahaya ini.

"Kepada keluarga dan kolega saya, saya hanya bisa mengungkapkan simpati terdalam saya, dan untuk semua termasuk pekerja garis depan tanpa memandang agama, saya berterima kasih dan mengagumi semua yang telah mereka lakukan untuk kita semua," katanya.

Pada 30 Maret, Charles dinyatakan positif Covid-19.

Ia kemudian melakukan karantina di Skotlandia.

Data yang dirilis minggu ini di Inggris mengungkapkan bahwa lebih dari 16 persen orang yang meninggal karena Covid-19 berasal dari komunitas kulit hitam, Asia, dan minoritas (Bame).

Lebih dari 80 pekerja NHS - yang sebagian besar meninggal karena Covid-19, berasal dari latar belakang Bame.

Begini Cara Sejumlah Negara di Asia Tenggara dalam Memerangi Covid-19

Jarang Menyerang Remaja

Keluarga Ismail mengatakan mereka "sangat terpukul" oleh kematiannya, dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh seorang teman keluarga.

Mereka mengatakan dia tidak memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya dan dinyatakan positif Covid-19 pada hari Jumat, sehari setelah dia dirawat di rumah sakit.

Koresponden kesehatan BBC, Nick Triggle, mengatakan jarang sekali remaja mengalami sakit parah setelah terinfeksi coronavirus.

"Hanya 0,3% dari mereka yang menunjukkan gejala memerlukan perawatan di rumah sakit dan 0,006% meninggal - dengan kata lain, dua dari setiap 30.000 infeksi di antara kelompok usia ini tidak akan bertahan," katanya.

"Tapi itu memang terjadi, seperti yang ditunjukkan oleh kasus yang menyedihkan ini."

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved