Berita Banda Aceh
3 Remaja Ditangkap Balapan Liar di Ulee Lheue, dari Mengaku Ibu Sedang Hamil Tua Hingga Hilang Baju
Tiga remaja tanggung, diamankan dari arena balapan liar di kawasan Pelabuhan Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Selasa (28/4/2020) pagi
Penulis: Misran Asri | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Misran Asri I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Tiga remaja tanggung, diamankan dari arena balapan liar di kawasan Pelabuhan Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Selasa (28/4/2020) pagi.
Kedatangan sejumlah personel Patroli Kota (Patko) Satuan Sabhara Polresta Banda Aceh, membuyarkan konsentrasi mereka.
Para pembalap liar yang didominasi kalangan remaja tersebut berhamburan menyelamatkan diri.
Namun, personel Patko Sabhara Polresta bersama petugas Polsek Ulee Lheue, berhasil mengamankan tiga remaja di antara puluhan yang terlibat dalam aksi balapan liar tersebut.
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto SH, melalui Kasat Sabhara, Kompol Yusuf Hariadi SH MSi, mengatakan balapan liar yang dilakukan para remaja dan sejumlah pemuda ini sudah meresahkan.
Karena, aksi mereka menggangu pengguna jalan, di samping petugas ingin menyelamatkan nyawa mereka agar tidak mati sia-sia di jalan.
• Seorang Pria Ditembak di Kepala, Jasadnya Ditenggelamkan Dengan Besi ke Sungai, Ini Motifnya
"Kami akan terus melakukan penertiban. Bahkan, untuk memberi efek jera, sepeda motor yang digunakan para remaja yang tertangkap balapan liar ini akan kami tilang," tegas Yusuf.
Karena itu, peran serta orang tua, keluarga serta warga sangat dibutuhkan.
Pasalnya, tindakan anak-anak dikhawatirkan akan menjurus ke tindakan kriminalitas.
Bahkan, sebut Kompol Yusuf, tidak tertutup kemungkinan aksi kebut-kebutan tersebut ada taruhan uang dan sebagainya.
• Wanita Ini Disiksa dan Dikubur Hidup-hidup oleh Tetangganya, Lalu Berjuang Keluar dari Kuburan
Jadi, sebelum semuanya terlambat, upaya preventif, dengan melibatkan semua pihak itu dinilai penting.
Mantan Kapolsek Syiah Kuala ini menerangkan tiga remaja yang diamankan dan masih berstatus pelajar SMP dan SD itu, masing-masing berinisial DG (16), MI (12), dan AR (14).
"Ketika sudah diamankan, baru mengungkapkan penyesalan dan keluar alasan yang macam-macam," ungkap Yusuf.
Misalnya, DG, seorang pelajar kelas III di salah satu SMP di Kota Banda Aceh mengutarakan kesedihannya saat ditangkap pihak Kepolisian, karena kondisi ibunya yang sedang hamil tua.