Mahasiswa Dapat Bantuan Hingga Rp 2,5 Juta

Pemerintah Aceh akan segera menyalurkan bantuan kepada para mahasiswa Aceh yang berada di luar daerah dan luar negeri

Editor: bakri
For Serambinews.com
Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Aceh, H T Ahmad Dadek 

* Khusus yang Masih di Luar Aceh

BANDA ACEH - Pemerintah Aceh akan segera menyalurkan bantuan kepada para mahasiswa Aceh yang berada di luar daerah dan luar negeri yang terdampak Covid-19 (Corona). Besaran bantuan yang diberikan mulai dari Rp 1 juta untuk mahasiswa yang berada di luar Aceh (dalam negeri) dan Rp 2,5 juta untuk mahasiswa yang berada di luar negeri.

“Dana bantuan itu akan dikirimkan langsung melalui nomor rekening masing-masing mahasiswa,” kata Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Aceh, H T Ahmad Dadek kepada Serambi, Senin (27/4/2020).

Untuk mahasiswa Aceh yang berada di luar negeri, Dadek mengatakan, baru dari Sudah yang mengusulkan permohonan bantuan. Di negeri timur laut benua Afrika ini tercatat ada sebanyak 98 mahasiswa Aceh yang sedang menuntu ilmu. “Sedangkan di luar Aceh (dalam negeri) yang sudah tercatat sebanyak 343 orang," imbuhnya.

Selain bantuan kepada para mahasiswa Aceh di Sudan, Pemerintah Aceh lanjutnya, juga sedang menyurati Kementerian Menteri Luar Negeri (Kemenlu) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat agar membantu penyaluran dana bantuan kepada mahasiswa Aceh di Malaysia.

Dadek menjelaskan, dana bantuan yang diberikan bervariasi. Untuk mahasiswa yang berada di luar negeri, bantuan diberikan sebesar Rp 2,5 juta/orang, sedangkan yang berada di luar daerah (dalam negeri) diberikan sebesar Rp 1 juta/orang.

Untuk bisa mendapatkan bantuan tersebut, kepada para mahasiswa diminta agar mengirimkan fotokopi KTP, surat pernyataan dari pihak universitas bahwa yang bersangkutan masih kuliah, dan buku tabungan atau nomor rekening bank.

“Besaran bantuan yang diberikan ini disesuaikan dengan kemampuan keuangan yang dimiliki Pemerintah Aceh. Sedangkan penyalurannya mengacu pada mekenisme aturan yang berlaku dan sesuai dengan standar akutansi Indonesia,” jelasnya.

Dadek menjelaskan, dana bantuan itu bersumber dari APBA 2020, dari pos anggaran bantuan sosial yang belum direncanakan, di bawah pengawasan Gubernur Aceh. Penyaluran bantuan tersebut merupakan instruksi langsung dari Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, yang prihatin dengan kondisi mahasiswa Aceh di luar negeri.

“Saat menerima usulan permohonan bantuan dana untuk pemenuhan kebutuhan mahasiswa di luar negeri dan luar daerah, Plt Gubernur langsung merespons dan memerintahkan Sekda Aceh bersama para asisten, inspektorat dan dinas teknis lainnya agar segera mencarikan pos anggaran yang ada di APBA 2020 untuk membantu para mahasiswa tersebit. Tapi ia mengingatkan agar pemanfaatan dana ini jangan sampai menimbulkan masalah hukum di kemudian hari,” beber Dadek.

Plt Gubernur lanjutnya, sangat ekstra hati-hati dalam memanfaatkan dana tersebut, jangan sampai muncul gugatan hukum di kemudian hari. “Pengalaman selama ini di luar Aceh, banyak pejabat pemerintahnya yang masuk penjara setelah masa darurat berlalu. Itu akibat kurang hati-hati dalam pemanfaatan dana bantuan sosial,” tambahnya.

Oleh karena itu, dalam setiap program penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19, Plt Gubernur Aceh bersama Sekda Aceh selalu melibatkan seluruh unsur Aparatur Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) mulai dari BPKP, Inspektorat, Jaksa, dan polisi. “Bahkan kalau ada hal yang belum jelas, pemerintah Aceh langsung melakukan konsultasi dengan BPK,” ujar Ahmad Dadek.

Galang dana

Asisten II Setda Aceh, H T Ahmad Dadek, juga mengungkapkan, para pejabat eselon III dan IV Pemerintah Aceh saat ini sedang melakukan penggalangan dana untuk bantuan bahan pokok kepada mahasiswa dan masyarakat terdampak Covid-19. Penggalangan dana ini berada langsung di bawah koordinasi Dyah Erti Idawati, istri Plt Guberur Aceh.

Hasil pengalangan dana itu nantinya digunakan untuk membeli beras, minyak goreng, telur ayam dan bahan kebutuhan pokok lainnya. Sebagian bantuan beras dan minyak goreng sudah disalurkan kepada mahasiswa luar negeri dan mahasiswa dari berbagai provinsi di Indonesia, termasuk yang masih tinggal di Askopma Unsyiah dan asrama mahasiswa lainnya di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar.

“Bantuan juga disalurkan kepada masyarakat, antara lain kepada tukang becak, ojek on line, buruh harian lepas, cleaning service, dan lainnya,” demikian Dadek.(her)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved