Breaking News

Buntut 2 Pegawai Pabrik Sampoerna Surabaya Meninggal, 100 Karyawan Lainnya Positif Corona

Sebanyak 323 pegawai yang akan dilakukan uji tes swab, ternyata ditemukan 100 orang terdeteksi reaktif pada gejala virus corona.

Editor: Amirullah

SERAMBINEWS.COM - Buntut panjang 2 pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungut Surabaya meninggal dunia mengarah pada 100 karyawan lainnya positif virus corona versi rapid test.

Sebelumnya, Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur mengadakan rapid test kepada para pegawai di Pabrik Rorok Sampoerna Rungut Surabaya.

Hal itu dilakukan setelah 2 pegawai Sampoerna meninggal dunia akibat terpapar virus Covid-19.

Sebanyak 323 pegawai yang akan dilakukan uji tes swab, ternyata ditemukan 100 orang terdeteksi reaktif pada gejala virus corona.

Kemudian, nantinya akan ada lagi 163 pegawai yang akan menjalani tes swab pengambilan spesimen untuk diuji PCR.

“Saat ini yang teredeteksi positif dalam rapid test sudah kami masukkan dalam ruang isolasi. Besok sebanyak 100 orang ini akan kita lakukan swab di RSUD dr Soetomo,” jelas Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, Rabu (29/4/2020).

Dari 323 orang, 100 pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungut Surabaya dinyatakan reaktif terhadap virus corona.
Dari 323 orang, 100 pegawai Pabrik Rokok Sampoerna Rungut Surabaya dinyatakan reaktif terhadap virus corona. (wartakota.tribunnews.com)

Joni pun menjelaskan jika nanti ada pegawai yang positif tanpa gejala ditemukan, ia dan timnya akan tetap melakukan pengawasan.

Sebelum diadakannya rapid test ini 2 pegawai Pabrik Rokok Sampoera diketahui meninggal dunia karena virus corona.

Walaupun hingga kini belum diketahui asal penularan virus tersebut dari mana.

Joni mengatakan jika Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur sedang melakukan investigasi dan penulusuran lebih lanjut.

Kemudian sekitar 500 karyawan lainnya diliburkan oleh pabrik sebagai langkah penanganan pemutusan mata rantai penyebaran virus.

“Langkah-langkah sudah diambil oleh tim tracing dan dinkes bahwa yang satu komplek pabrik itu ada sebanyak 500 karyawan kini sudah diliburkan. Yang dekat dengan yang positif dan meninggal dunia tersebut juga besok dilakukan diagnostik pasti dengan PCR,” kata Joni.

Pabrik ditutup sementara

Pabrik Rokok Sampoerna pun diminta untuk tidak beroperasi sementara hingga keadaan kembali kondusif.

Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa pihaknya sudah bertemu dan berkoordinasi dengan GM dari perusahaan terkait dan mengkonunikasikan hal-hal yang harus dilakukan terkait adanya potensi klaster baru ini.

Halaman
123
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved