Luar Negeri

Capres Joe Biden Bela Negara Yahudi

Calon presiden (Capres) AS dari Partai Demokrat, Joe Biden secara terbuka membela negara Yahudi dan mengabaikan Palestina

Editor: M Nur Pakar
AFP/MANDEL NGAN
Calon presiden Joe Biden berkampaye di National Constitution Center, Philadelphia, Pennsylvania pada 10 Maret 2020. 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Calon presiden (Capres) AS dari Partai Demokrat, Joe Biden secara terbuka membela negara Yahudi dan mengabaikan Palestina

Dia mengatakan Kedutaan Besar AS di Israel akan tetap berada di Jerusalem jika terpilih.

Padahal ketika Presiden Donald Trump memindahkan pangkalan diplomatik dari Tel Aviv ke Jerusalem, Biden menilai Trump berpandangan sempit dan remeh.

Biden, berbicara selama penggalangan secara dana virtual pada Rabu (29/4/2020).

Dia menjelaskan kedutaan tidak akan membantu proses perdamaian antara pemerintah Israel dan Otoritas Palestina yang telah berjuang selama beberapa generasi tentang membagi tanah dan kekuasaan, terutama Jerusalem.

Keputusan Trump secara efektif meratifikasi klaim pemerintah Israel tentang ibukota yang disengketakan yang merupakan kota suci bagi orang Yahudi, Muslim dan Kristen.

Wali Kota New York Kritik Komunitas Yahudi

Presiden Iran Minta AS Sebut Teluk Persia, bukan Teluk New York

Iran Luncurkan Satelit Militer, Begini Tanggapan Jenderal Amerika Serikat

Namun alih-alih membalikkan Trump, Biden mengatakan kepada pendonor bahwa dia akan membuka kembali konsulat AS di Jerusalem Timur.

Jerusalem Timur merupakan ibu kota masa depan Palestina.

Dikatakan, konsulat itu bertugas mencari "solusi dua negara” melibatkan para pemimpin Palestina dalam pembicaraan perdamaian.

"Saya telah menjadi pendukung negara Israel Yahudi yang aman dan demokratis sepanjang hidup saya," kata Biden

Namun, dia menambahkan: "Pemerintahan saya akan mendesak kedua belah pihak untuk mengambil langkah-langkah solusi dua negara tetap hidup."

Pernyataan Biden itu menjadi penjelasan paling rinci dari masalah yang telah ia berikan selama kampanye 2020.

Kongres mengesahkan pemindahan kedutaan ke Jerusalem pada 1995 dengan Biden memberikan suara untuk tindakan itu sebagai senator Delaware.

Biden mengatakan Trump memberikan pengaruh itu.

"Memindahkan kedutaan ketika kami melakukan tanpa syarat berpandangan sempit dan sembrono," kata mantan wakil presiden itu.

"Itu seharusnya terjadi dalam konteks kesepakatan yang lebih besar untuk membantu kami mencapai konsesi penting untuk proses perdamaian."

Trump tampaknya mendukung solusi dua negara.

Tetapi keputusannya 2018 untuk memindahkan kedutaan dari Tel Aviv ke Jerusalem mencerminkan keterpaduannya dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved