Kisah Mahasiswa Aceh di Taiwan, Jalani Kuliah di Tengah Pandemi Covid-19

Laporan Dede Rosadi

SERAMBINEWS.COM - Lina Marlina mahasiswi asal Aceh yang sedang kuliah di National Taiwan University of Science and Technology, Taipei, menceritakan masyarakat di sana sangat patuh menjalankan instruksi Pemerintahnya dalam mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19).

Walau memiliki masyarakat yang taat aturan. Pemerintah juga menerapkan denda cukup besar terhadap warga yang tak memakai masker di fasilitas publik.

"Jadi setiap warga Taiwan wajib mengenakan masker bila menggunakan transportasi umum, atau akan didenda sebesar Rp 8 juta jika dikonversikan ke rupiah," ujar mahasiswi semester pertama jurusan Graduate Institute of Electro-Optical Engineering tersebut, melalui layanan Whatsapp, Kamis (30/4/2020). 

Penduduk Desa Gunung Lagan, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil ini mengatakan, di Taiwan penjualan masker langsung diatur oleh Pemerintah. Tiap warga hanya diperkenankan membeli masker dengan jumlah tertentu per orangnya.

Lina yang tinggal di asrama menceritakan sehari-hari kampus tempatnya kuliah menerapkan protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran Covid-19 sesuai standar WHO. 

Mulai dari pengecekan suhu tubuh, wajib menggunakan masker dan menjaga jarak.

Termasuk kantin kampus. Kantin dipasang sekat menggunakan plastik tebal transparan. Sehingga ketika mashasiswa makan walau bisa saling melihat dan berdekatan namun terhalang pemisah. 

"Kantin di kampus dikasih sekat-sekat buat pencegahan Covid-19," ujarnya.

epengetahuan Lina di Taiwan ada sekitar 31 mahasiswa asal Aceh. Mereka saling diskusi dalam grups Whatsapp.(*)

• Akan Ada Beberapa Fenomena Astronomi di Bulan Mei 2020, Ini Informasinya

• Novel Baswedan Mengaku Sedang Tangani Kasus Suap Basuki Hariman Sebelum Disiram Air Keras

• Bupati Aceh Singkil Instruksikan Dinas Sosial Salurkan Bansos Pemerintah Aceh Tepat Sasaran

• Update Corona di Aceh: 10 Orang Positif, 1.878 Dalam Pemantauan, dan 85 Dalam Pengawasan