Update Corona di Abdya

Ketua DPRK Abdya Minta Pemkab Tanggung Biaya Hidup Pasien Positif Covid-19

Ketua Dewan Abdya itu juga mengimbau kepada masyarakat agar berprasangka baik terhadap warga yang terkena musibah penyakit Virus Corona.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Taufik Hidayat
hand over dokumen pribadi
Ketua DPRK Abdya, Nurdianto. 

Setelah lima hari dirawat di RSUZA Banda Aceh, As dinyatakan sumbuh mulai Rabu (29/4/2020).  

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Abdya, Safliati SST MKes dihubungi Serambinews.com, Kamis (30/4/2020) malam, mengakui sudah mendapat informasi dari pihak RSUZA Banda Aceh, bahwa As, asal Manggeng yang positif Corona, sudah dinyatakan sembuh.  

“Tadi siang (Kamis siang), kami terima hasil swab-nya disampaikan pihak RSUZA sudah negatif,” kata Safliati, juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Abdya. 

Kapan As (46) bisa pulang ke Manggeng? “Tadi, pihak RSUZA juga sudah minta kita siap-siap untuk penjemputan. Kita menunggu info kapan bisa dijemput,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Abdya, itu.

Sebelumnya Direktur RSUZA Banda Aceh, dr Azharuddin SpOT, K-Spine FICS di Banda Aceh, Kamis (30/4/2020) siang antara lain menjelaskan, perempuan dari Abdya yang berinisial As (46) mulai Rabu (29/4/2020) kemarin, dinyatakan sembuh.

Hasil swab-nya kini negatif setelah sempat berubah-ubah dalam dua pekan: positif berdasarkan hasil rapid test, kemudian negatif hasil swab-nya, dan kemudian positif lagi.

"Tapi alhamdulilah berdasarkan hasil swab yang kita terima hari ini (Kamis), pasien As, asal Manggeng, Abdya sudah dinyatakan sembuh.

Seperti diberitakan, As perempuan berumur 46 tahun itu kembali  diberangkatkan dari kediamannya di salah satu desa Kecamatan Manggeng, Abdya untuk menjalani isolasi dan dirawat di RICU RSUZA  Banda Aceh, Sabtu (25/4/2020) siang lalu.

Ibu Rumah Tangga (IRT) yang tidak punya riwayat perjalanan ke zona merah itu bersedia berangkat lagi ke RSUZA,  setelah dibujuk selama beberapa jam oleh petugas kesehatan, termasuk sejumlah pejabat Abdya  dan ulama yang turun ke lokasi kediamannya di Manggeng.

Awalnya, As dan anggota keluarga tidak bersedia dibawa kembali guna  menjalani rawatan di RSUZA Banda Aceh. Alasannya, As baru empat hari lalu (Senin malam-20/4/2020) tiba di rumahnya di salah satu desa, Kecamatan Manggeng, setelah menjalani rawatan di RSUZA, dan dinyatakan negatif Corona.

Kemudian, As dinyatakan positif Covid-19 lagi, berdasarkan hasil pemeriksaan swab di Laboratorium Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) milik Balitbangkes Aceh, kawasan Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.

Direktur RSUZA Banda Aceh, dr Azharuddin, kepada Serambinews.com  di Banda Aceh, Jumat (24/4/2020) menjelaskan, pengambilan spesimen dari tenggorokan As dilakukan pada 17 April 2020 di RSUZA.

Kemudian, spesimen swab As diperiksa di Laboratorium RT-PCR milik Balitbangkes Aceh. Hasil pemeriksaan swab-nya keluar pada 24 April. Dalam surat pengantar hasil swab yang ditandatangani pemeriksa Nona Rahmaida Puetri SSi, itu disebutkan bahwa As positif terinfeksi Corona.

Azharuddin mengungkapkan, hasil swab pasien As tergolong unik. Dulunya As dinyatakan positif Corona berdasarkan hasil rapid test di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Abdya. Lalu, ia dirujuk ke RSUZA dan diambil sampel lendir tenggorokannya untuk dikirimkan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta.

Sepekan kemudian, Sabtu, tanggal 18 April lalu, hasil pemeriksaan swab As dikeluarkan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta. Hasil swab ini baru diterima pihak RSUZA pada Minggu (19/4) siang dan As dinyatakan negatif Corona.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved