Luar Negeri

Masjid Al-Aqsa Ditutup, Warga Palestina Shalat Jumat di Luar

Masjid Al-Aqsa di Jerusalem telah ditutup sejak bulan lalu oleh otoritas Israel bersama tempat suci kaum Yahudi dan Kristen.

Editor: M Nur Pakar
AFP/AHMAD GHARABLI
Warga Palestina melaksanakan shalat Jumat (1/5) dalam jumlah sedikit di depan Bukit Zaitun dengan latar belakang kota tua Jerusalem dan Masjid Al-Aqsa yang ditutup, Jumat (1/5/2020). 

SERAMBINEWS.COM, JERUSALEMMasjid Al-Aqsa di Jerusalem telah ditutup sejak bulan lalu oleh otoritas Israel bersama tempat suci kaum Yahudi dan Kristen.

Kebijakan itu untuk mencegah penyebaran virus Corona di wilayah Israel dan juga Palestina.

Melihat kondisi itu, warga Palestina di Jerusalem tetap berupaya melaksanakan shalat Jumat (1/5/2020) di luar Masjid Al-Aqsa.

Pelaksanaan ibadah di situs-situs keagamaan terkenal di dunia di Jerusalem, yang disakralkan oleh umat Islam, Kristen, dan Yahudi, dihentikan atau sangat dibatasi sejak bulan lalu.

Remaja Palestina Tikam Wanita Israel Sampai Kritis

Keluarga Palestina Kebingungan, Bantuan Ramadhan belum Ada

Hamil Anak Zayn, Berikut Profil Gigi Hadid: Keturunan Palestina & Pernah Kuliah Psikologi Kriminal

Beberapa peraturan telah dicabut dalam beberapa hari terakhir ini, memungkinkan banyak bisnis yang tidak penting untuk dibuka kembali.

Tetapi larangan pertemuan besar tetap ada, sehingga shalat hanya dapat dilakukan di luar masjid sampai 19 orang, dengan tetap menjaga jarak, dua meter.

Ramadhan biasanya membawa puluhan ribu jamaah ke masjid Al-Aqsa dan Dome of the Rock yang berdekatan untuk shalat tarawih, seperti dilansir AP, Jumat (1/5/2020).

Al-Aqsa adalah situs paling suci ketiga dalam Islam, setelah Mekkah dan Madinah.

Area yang luas di Jerusalem merupakan situs paling suci bagi orang Yahudi, menyebutnya sebagai Temple Mount karena itu adalah lokasi kuil Yahudi kuno.

Toko-toko di daerah mayoritas Muslim harus tutup pada jam 6 sore, tetapi dapat melakukan pengiriman.

Langkah itu untuk mencegah orang berkumpul pada siang hari, tetapi setelah malam tiba, umat Islam dapat berkumpul bersama keluarga dan teman, tetapi dalam jumlah terbatas.

Israel memberlakukan langkah serupa untuk mencegah pertemuan selama liburan Yahudi dan nasional baru-baru ini.

Otoritas Palestina, yang memerintah bagian Tepi Barat juga sangat membatasi pergerakan dalam enam minggu terakhir ini.

Israel telah melaporkan lebih dari 16.000 kasus dan 223 kematian, tetapi lebih dari setengah dari mereka yang terinfeksi di Israel telah pulih.

Sedangkan Otoritas Palestina telah melaporkan hampir 330 kasus virus Corona dan dua kematian.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved