Berita Aceh Tenggara
Tanggul Jebol, Sungai Alas Aceh Tenggara Meluap, Puluhan Rumah Terancam Amblas, Ini Tindakan BPBD
Akibatnya tanggul sepanjang 250 meter di Biakmuli jebol, sehingga Sungai Alas, Aceh Tenggara ini meluap.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Mursal Ismail
Akibatnya tanggul sepanjang 250 meter di Biakmuli jebol, sehingga Sungai Alas, Aceh Tenggara ini meluap.
Laporan Asnawi Luwi |Aceh Tenggara
SERAMBINEWS.COM, KUTACANE - Selama tiga hari terakhir hingga Jumat (1/5/2020), hujan deras mengguyur Kabupaten Aceh Tenggara.
Akibatnya tanggul sepanjang 250 meter di Biakmuli jebol, sehingga Sungai Alas, Aceh Tenggara ini meluap.
Bahkan, puluhan rumah di Desa Pedesi, Kecamatan Bambel, terancam amblas ke sungai.
Hal ini sebagaimana dilaporkan Yusuf, korban banjir di Desa Pedesi, Kecamatan Bambel, Aceh Tenggara, kepada Serambinews.com, Jumat (1/5/2020).
"Lamban sekali mereka menangani banjir ini.
Saat ini sekitar lima meter rumah kami terancam amblas ke Sungai Alas akibat gerusan air sungai itu semakin meluas," kata Yusuf.
• VIDEO - Pintu Air Irigasi Pante Lhong Bireuen Dibuka Untuk Musim Tanam Gadu
• Krueng Reukou Pidie Meluap, Puluhan Rumah Terendam, Warga Sakti Buka Puasa di Tengah Banjir
• Fakta Siswi SMP Dipaksa Berzina di Kandang Ayam, Pelaku Masih Kerabat hingga Korban Hamil 7 Bulan
Yusuf menyebutkan ada sekitar 20 rumah warga, termasuk rumahnya yang terancam amblas ke sungai.
Oleh karena itu, ia bersama warga lainnya sejak Kamis (30/4/2020) malam, enggak bisa diatur.
Pasalnya, ia khawatir rumahnya amblas ke sungai, sehingga berharap penanganan cepat dari BPBD Aceh Tenggara.
"Mohon doanya agar rumah kami tidak hanyut,"ujarnya dengan nada sedih.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kutacane, Mohd Asbi ST MM, mengatakan alat berat telah siaga di Pedesi.
Namun, tidak bisa kerja karena air Sungai Alas terus meluap dan besar akibat tanggul sepanjang 250 meter jebol di Biakmuli.
Imbas tanggul jebol, menyebabkan Desa Biakmuli, Pedesi, Kuning I, Lawe Ijo, banjir.
"Kita bukan lamban tangani, hanya saja air besar dikhawatirkan alat berat hanyut apabila bekerja," jawabnya.
Mohd Asbi menyebutkan mereka memiliki dua alat berat.
Sedangkan satu siaga di truk trado dan siap diberangkatkan untuk bekerja di lokasi yang membutuhkan, jika memang tak terkendala di lokasi kejadian. (*)