Ramadhan 1441 H

Apakah Umat Sebelum Nabi Muhammad SAW Berpuasa? Ini Penjelasan UAS

Ternyata puasa mereka lebih berat daripada puasa kita, puasa kita hanya menahan makan, menahan minum, menahan hubungan seksual, dan hal biologis lain.

Editor: Taufik Hidayat
Youtube Ustadz Abdul Somad Official
Ustadz Abdul Somad 

Apa Maknanya? ternyata puasa mereka lebih berat daripada puasa kita, puasa kita hanya menahan makan, menahan minum, menahan hubungan seksual, biologis.

Puasa mereka tidak berbicara, berbicara pun tidak boleh. Tapi pada Syariat Nabi Muhammad SAW, maka berbicara boleh tapi yang dibicarakan hanya yang baik-baik saja,” terang UAS. 

Lalu bagaimana yang membicarakan aib orang lain, atau memaki sumpah serapah ? 

“Siapa yang tidak meninggalkan caci maki, sumpah serapah, riba, namimah, gosip, maka tidak ada guna puasanya, Allah tidak akan berhajat pada dia, Allah tidak memberikan balasan, 

Dia tahan makannya, dia tahan minumnya, maka Allah tidak memberikan balasan karena dia tidak menahan dirinya, maka bersyukurlah pada Allah, andai puasa yang dilaksanakan pada zaman Mariam itu dilaksanakan sekarang, tidak berbicara. 

Maka semua akan sepi, hening, kita masih bisa mendengar tausiah, ustaz masih bisa menyampaikan tazkirah. Ha ziihi Tazkirah ini adalah peringatan, siapa yang ingin mengambil pelajaran dari peringatan tersebut, amat sangat bermanfaat. 

Ingatkanlah saudaramu karena peringatan itu bermanfaat. Semua manusia ini rugi, Kecuali orang-orang yang beriman, saling sehat-menasehati dalam kebenaran. 

Saling menasehat-nasehati dalam kesabaran. Maka ucapkanlah kata-kata yang baik. Ada lagi jenis berpuasa yang berbeda.  

Puasanya dari mulai shubuh sebelum terbit fajar, sampai petang hari, sampai malam tidak boleh berhubungan kelamin, tapi pada Syariat Nabi Muhammad SAW

Kamu dihalalkan, kamu boleh berhubungan suami istri, artinya dulu ada berpuasa tidak dibolehkan  berhubungan badan diwaktu malam. Tapi Allah SWT memberikan keringanan, Allah mewajibkan puasa ini bukan untuk memberatkan kamu. 

Bukan untuk membebani kamu, tapi Allah SWT ingin memberikan kelapangan, kemudahan. Alhamdulillah puasa kita yang sekarang adalah puasa yang final. 

Puasa akhir, puasa yang ringan, dengan hanya menahan makan dan minum, dengan manfaat yang luar biasa tapi puncak dari puasa itu adalah takut kepada Allah SWT.

Makanan ini halal, takut dimakan, minuman ini halal takut diminum, Istri ini halal takut berhubungan, pasangan ini halal takut bermesra-mesraan, ini semua perbuatan yang halal, tapi karena Allah SWT melarang, selama perbuatan ini boleh. 

Maka hukum syariatnya kita lakukan tapi ketika Allah SWT melarang, Nabi Muhammad SAW melarang, kita mentaati. 

Maka jika membahas puasa-puasa orang terdahulu, puasa ini adalah puasa teringan, puasa termudah, maka kita merasa berat, bagaimana kita dengan umat-umat sebelumnya. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved