Update Corona di Indonesia
Berikut 3 Jenis Tes untuk Deteksi Covid-19 yang Dilakukan di Indonesia, Ini Tingkat Akurasinya
Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona jenis SARS-CoV-2 di Indonesia masih belum usai.
SERAMBINEWS.COM - Pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona jenis SARS-CoV-2 di Indonesia masih belum usai.
Ketua Tim Pakar Gugus Percepatan Penanganan Covid-19, Prof drh Wiku Adisasmito MSc PhD mengatakan bahwa Gugus Tugas melakukan upaya percepatan penanganan Covid-19 melalui deteksi dini.
Saat ini, ada beberapa jenis tes terstandar dunia yang dapat digunakan dalam menguji Covid-19 di Indonesia.
"Walaupun demikian, masing-masing tes memiliki tingkat akurasi yang berbeda-beda," kata Wiku dalam keterangannya di akun media sosial Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Berikut tiga jenis tes untuk deteksi Covid-19 yang dilakukan di Indonesia.
1. RT-PCR
RT-PCR merupakan kepanjangan dari Real Time-Polymere Chain Reaction.
Tes ini umumnya dikenal masyarakat dengan tes swab.
Tes jenis ini diakui para ahli merupakan golden standard dalam kasus mendeteksi virus corona jenis SARS-CoV-2.
Tes RT-PCR mempunyai sensitivitas tinggi dalam menguji Covid-19, dengan tingkat akurasi lebih dari 95 persen.
2. Tes Cepat
Molekuler Tes Cepat Molekuler (TCM) disebutkan menjadi alternatif dari RT-PCR.
Sebelum dipakai sebagai alat pendeteksi Covid-19, TCM ini biasanya digunakan untuk tes tuberkulosis (TB/TBC), HIV, dan beberapa penyakit lainnya.
Untuk diketahui, tingkat akurasi TCM ini juga mencapai 95 persen.
3. Rapid Diagnostic Test
Rapid Diagnostic Test (RDT) atau yang dikenal dengan rapid test merupakan tes cepat dan sederhana yang selama ini dipakai untuk mendeteksi antibodi terhadap Covid-19.
Jika hasil RDT ini positif, maka harus dikonfirmasi lagi dengan tes laboratorium RT-PCR.
Di Indonesia, pasien akan dilakukan dua kali RDT.
Jika salah satu dari hasil RDT tersebut adalah positif, maka harus dikonfirmasi kembali dengan RT-PCR.
Untuk diketahui, RDT hanya menyasar kepada antibodi Covid-19.
Maka, hasil yang negatif RDT belum pasti juga negatif virus SARS-CoV-2.
Hal ini dikarenakan tubuh setiap individu memiliki kecepatan reaksi yang berbeda untuk menghasilkan antibodi dari infeksi virus.
Oleh karena itu, disebutkan Wiku tingkat akurasi rapid test sekitar 60-80 persen.
• VIDEO - Masjid-Masjid di Bosnia dan Herzegovina Kembali Gelar Shalat Berjamaah
• Mall dan Pasar Buka 8 Juni, Sekolah Mulai 15 Juni, Berikut Isi Kajian Awal Pemerintah
• Soal Dukhan Disebut Tanda Kiamat hingga Isu Asteroid Hantam Bumi 15 Ramadhan, Ini Penjelasan MUI
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Cara Deteksi Corona di Indonesia Beserta Tingkat Akurasinya",