Elvina Dibunuh Kekasihnya Secara Sadis, Pelaku: Saya Mencintainya Sehingga Saya Membunuh
Diketahui korban Elvina, warga Jalan Pukat 4 Medan, menjalin hubungan asmara dengan Michael, warga Jalan Garuda Kelurahan Bantan Timur.
Selain menuliskan kata-kata, Michael juga membubuhkan lambang cinta (love) di bagian terakhir surat itu.
Selain surat cinta, polisi juga menyita barang bukti lainnya berupa dua bilah pisau, sebuah martil, sebuah kardus.
Ada juga ponsel yang terbakar di dalam plastik, sebuah lakban, dan botol anti nyamuk semprot.
Kapolsek Percutseituan Kompol Aris Wibowo mengatakan, pihaknya mendapat informasi ditemukan dua orang di dalam satu rumah dengan kondisi bersimbah darah.
"Tadi kita dapat informasi bahwa ditemukan dua orang di dalam satu rumah. Salah satu sudah meninggal dunia, dan satu orang lagi masih kita dalami," ujarnya.
Lanjut polisi berpangkat melati satu di pundaknya ini, pihaknya membawa keduanya ke RS Bhayangkara Medan.
"Kedua orang ini kita bawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi terhadap korban. Ada satu perempuan dan satu laki-laki. Sementara kita lakukan autopsi dulu luka-lukanya baru kita tentukan hasilnya," ungkapnya.
Lebih lanjut lagi, Kompol Aris menguraikan kronologi kejadian berdarah tersebut.
Pada Rabu (6/5/2020) sekitar pukul 14.00 WIB, terduga pelaku Michael (22) bersama kekasihnya, Elvina mendatangi rumah Jeffry (23) di Jalan Duku Komplek Cemara Asri.
Jeffry merupakan teman Michael.
Setelah keduanya datang, Jeffry kemudian meninggalkan mereka di rumahnya.
Tidak begitu lama, Jeffry kembali ke rumahnya dan dia mendapati Elvina sudah meninggal. Sementara Michael dalam keadaan pingsan.
"Sekitar pukul 14.15 WIB, Jeffry kembali menuju ke rumahnya. Sesampainya di rumah, dia melihat Elvina sudah meninggal dunia dan Michael dalam keadaan pingsan," lanjutnya.
Sontak, Jeffry menghubungi orangtuanya, Tek Sukfen (56) yang juga pemilik rumah.
Jeffry pun memberitahu peristiwa tersebut kepada Jenny (46), orangtua Michael, bahwa anaknya dalam keadaan pingsan.