Corona di Aceh Catat 17 Kasus
Peningkatan kasus tersebut terjadi menyusul terkonfirmasinya sejumlah santri yang pulang dari Pondok Pesantren (Pompes) Al-Fatah
* Terbaru Dua Pasien dari Simeulue
BANDA ACEH - Kasus Covid-19 (Corona) di Aceh mengalami penambahan pesat menjadi 17 kasus, per Kamis (7/5/2020). Peningkatan kasus tersebut terjadi menyusul terkonfirmasinya sejumlah santri yang pulang dari Pondok Pesantren (Pompes) Al-Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur.
Kasus terbaru, dua warga Simeuleu positif terinfeksi Covid-19. Salah satunya merupakan santri dari Magetan berinisial AS (20), sehingga secara keseluruhan sudah tercatat tujuh kasus untuk klaster Magetan. Sedangkan seorang lagi, SB (42), warga Simeulue yang baru pulang dari daerah terjangkit, Jawa Barat.
Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Rabu (5/5/2020), mengatakan, berdasarkan informasi yang ia terima dari Jubir Covid-19 Pemkab Simeulue, Ali Muhayatsah dan Kepala Dinas Kesehatan Simeulue, Asluddin, santri AS pulang ke Simeulue bersama lima temannya melalui jalur laut dan udara.
Tiga orang melalui jalur laut dan tiga lainnya melalui jalur udara. Santri yang pulang menggunakan jalur udara tiba di Simeulue 23 April 2020, sementara yang melalui jalur laut tiba pada 25 April 2020. Khusus yang melalui jalur laut, begitu ketiganya tiba di Pelabuhan Laut Sinabang/Pelabuhan Cargo, langsung dilakukan pemeriksaan cepat (rapid test).
“Hasilnya, dua orang menunjukkan reaktif rapid dan satunya lagi nonreaktif, namun ketiganya tetap dikarantina di RSUD Simeulue,” kata SAG.
Pada hari itu juga, Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Simeulue menjemput tiga teman mereka yang telah lebih awal tiba. "Mereka juga menjalani rapid test, termasuk enam anggota keluarga mereka. Hasil rapid menunjukkan 2 orang reaktif dan 7 orang nonreaktif. Seperti tiga temannya, ketiga santri ini pun diisolasi di RSUD Simeulue," tambahnya lagi.
Selanjutnya, pada 3 Mei 2020, tim gugus mengambil cairan tenggorokan dan cairan hidung santri yang hasil rapid test-nya reaktif untuk dilakukan pemeriksaan swab RT-PCR. Sampel swab juga diambil dari salah seorang anggota keluarga santri, meski hasil rapid test sebelumnya menunjukkan negatif.
Semua sampel swab tersebut dikirim ke Balai Litbangkes Aceh di Lambaro, Aceh Besar untuk diperiksa. Hasilnya diperoleh Selasa 5 Mei 2020 malam, dan satu orang konfirmasi positif Covid-19, sedangkan tiga lainnya negatif. “Kini AS dalam perawatan di RSU Simeulue. Kondisi klinisnya relatif baik, dan Insya Allah ia juga segera sembuh kembali,” ujar SAG.
Sementara SB, berdasarkan informasi yang ditetima SAG, memiliki riwayat perjalanan ke daerah penularan virus Corona, yakni Jawa Barat. Ia kembali ke Simeulue pada 17 April 2020 dan langsung menjalani isolasi mandiri atas kesadarannya sendiri.
“Pada 30 April 2020, SB memeriksa diri dengan rapid test di RSU Simeulue dan menunjukkan reaktif. Esoknya, istri berserta 4 anaknya juga menjalani rapid test tapi tidak reaktif," terang Jubir Covid-19 Pemerintah Aceh ini.
Selanjutnya, pada 3 Mei 2020 cairan tenggorokan dan cairan hidung SB diambil oleh tim medis RSU dan dikirim ke Balai Litbangkes Aceh di Lambaro, Aceh Besar. "Sementara menunggu hasil analisa swab, SB dirawat di RSU Simeulue hingga hasil analisa RT-PCR-nya keluar dan SB konfirmasi positif Covid-19 per 5 Mei 2020," jelasnya.
Dirujuk ke RSUZA
Sementara itu, Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Simeulue, Ali Muhayatsah, menyatakan bahwa dua warga Simeulue yang terkonfirmasi positif Covid-19 direncanakan akan dirujuk ke RSUZA Banda Aceh pada Jumat (8/5/2020) hari ini dengan menggunakan kapal laut.
Sebelum dirujuk ke Banda Aceh, oleh tim dokter di RSUD Simeulue terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kesehatan. Seperti rontgen, pemeriksaan trombosit, dan data-data pendukung kesehatan lainnya.
"Insya Allah direncanakan pada hari Jumat malam Sabtu pasien yang positif Covid-19 dua orang akan dirujuk ke Rumah Sakit Zainal Abidin," ujarnya.
Pada bagian lain, Ali Muhayatsah menambahkan, bahwa kemarin Satgas Covid-19 Simeulue juga telah memulangkan dua warga Simeulue yang hasil rapid testnya menunjukan hasil nonreaktif, yakni HD dan HR. Tetapi meski sudah dipulangkan, keduanya tetap harus melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing dan tetap dilakukan pemantauan kesehatan oleh tim satgas.
Tiga Santri Sembuh
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani alias SAG juga menginformasikan bahwa tiga santri dari Magetan yang sebelumnya positif Covid-19, kini telah dinyatakan sembuh. Ketiganya adalah AJ, IJ, dan MAH. “Alhamdulillah, sudah tiga orang santriwan penderita Covid-19 yang pulang dari klaster Temboro sembuh di Aceh,” ujar SAG.
Berdasarkan catatan kasus, Jubir Pemerintah Aceh ini melanjutkan, santri yang lebih dulu dinyatakan sembuh adalah IJ dan MAH. IJ dinyatakan sembuh setelah hasil uji swab terakhir yang keluar 29 April 2020 menunjukkan negatif.
"Sedangkan MAH dinyatakan bebas virus mematikan itu pada 30 April 2020, usai menjalani perawatan beberapa hari di Pinere, RSUZA Banda Aceh," ujar mantan Direktur Kelembagaan BRR NAD-Nias ini.
Dengan demikian, dari total 17 kasus positif di Aceh, sebanyak 11 orang sudah dinyatakan sembuh, 5 orang dalam perawatan dan satu orang meninggal dunia. Sedangkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP), bertambah sebanyak 6 orang, sehingga menjadi 1.926 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.816 telah selesai masa pemantauan dan 110 orang lainnya masih dalam proses pemantauan.
Untuk pasien dalam pengawasan (PDP), SAG menyebutkan, bertambah 1 orang sehingga total menjadi 90 orang. Rinciannya, 11 orang dalam perawatan, 73 sudah pulang dan sehat, satu kasus meninggal dunia. “Jumlah kasus pasien meninggal dunia tidak ada penambahan, 2 kasus, itu pun kasus Maret 2020, yakni satu positif Covid-19 dan satu lagi negatif,” tutup SAG.(dan/sn)