Luar Negeri
Petugas Kesehatan Didominasi Asing, Warga Teluk Tebar Kebencian
Para petugas kesehatan yang bertugas merawat para pasien Covid-19 di Timur Tengah didominasi dari luar wilayah itu. Namun, warga Teluk terus menebar
Hayat menghabiskan lebih dari 30 hari di rumah sakit sampai dia dibebaskan dari COVID-19. Pada hari dia pergi, dia berbagi foto dengan lebih dari 25.000 perawat dari India dan berterima kasih kepada mereka karena berada di garis depan dengannya.
Sementara dokter dan perawat asing telah menerima beberapa pujian di media lokal, lebih jauh dari sorotan adalah petugas pengiriman, pembersih jalan, pekerja konstruksi, tukang daging dan kasir yang juga berisiko terkena virus dalam pekerjaan mereka.
Di supermarket Carrefour di Dubai, perisai plexiglass di register melindungi kasir, dan setiap orang yang masuk diharuskan memakai sarung tangan dan masker.
Seorang kasir, Valaney Fernandes (27) tahun dari Goa, India, yang telah bekerja di UEA selama lima tahun mengatakan dia merasa berkontribusi.
"Ini seperti di rumah sakit dan di mana-mana, mereka melayani di sana sebanyak yang mereka bisa,” paparnya.
Fernandes mengatakan dia bersyukur masih bisa bekerja. Orang tuanya yang sudah pensiun di rumah bergantung pada gajinya.
“Kita harus mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya. “Aku cukup beruntung bisa bekerja sekarang. Saya sangat beruntung,” tambahnya.
Puluhan ribu pekerja migran yang kehilangan pekerjaan telah menuntut dari kedutaan mereka di Teluk untuk diterbangkan pulang ke rumah.
Di UEA saja, media lokal melaporkan bahwa lebih dari 197.000 orang India mendaftarkan diri mereka dengan pemerintah India untuk pulang.
Ketika UEA menutup bioskop pada Maret, pekerja asa Uganda, Lukia Namitala hampir kehilangan pekerjaannya di Vox Cinema, tetapi perusahaan induk Majid Al Futtaim dengan cepat memindahkannya.
Sehingga sekitar 1.000 karyawan lainnya pindah ke divisi supermarket Carrefour untuk membantu lonjakan permintaan.
"Mayoritas teman saya, mereka tidak lagi bekerja," katanya. Sekarang dia adalah pekerja penting, rak persediaan.

Menjadi jauh dari keluarga itu sulit, katanya. Namitala harus menunda cuti tahunannya bulan lalu karena pandemi, dan melewatkan ulang tahun kelima putrinya.
Saat dia memikirkan tonggak yang terlewat, matanya berkaca-kaca.
"Hal terbaik di dunia ini adalah tetap di sebelah keluargamu," katanya.