Berita Aceh Besar
PGRI Aceh Besar Gelar Workshop Guru Menulis Secara Daring, Ini Jumlah Pesertanya
Sebanyak 43 peserta terdiri atas guru dan kepala sekolah mengikuti workshop Guru Menulis yang digelar PGRI Aceh Besar bekerjasama dengan Disdikbud.
Laporan Saifullah | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebanyak 43 peserta yang terdiri dari guru dan kepala sekolah mengikuti workshop bertajuk ‘Guru Menulis’ yang digelar PGRI Aceh Besar bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat.
Uniknya, kegiatan tersebut tidak dilakukan secara tatap muka seperti biasa, namun dilaksanakan secara online atau daring (dalam jaringan) via video conference (vidcon) sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Plt Ketua PGRI Aceh Besar, Agus Jumaidi MPd kepada Serambinews.com, Jumat (8/5/2020), menjelaskan, kegiatan workshop itu terlaksana berkat kerja sama PGRI dengan Disdikbud dan Kemenag Aceh Besar.
Peserta pelatihan tersebut, sebut Agus, sebanyak 43 orang yang terdiri atas guru dan kepala sekolah. Kegiatan guru menulis itu, beber dia, sebenarnya sudah direncanakan sebelum Covid-19 melanda, namun baru bisa dilaksanakan sekarang.
“Karena wabah corona sehingga kegiatan dilakukan secara daring,” ungkapnya. “Workshop ini merupakan kegiatan awal yang diadakan oleh PGRI Aceh Besar dalam masa Covid-19. Ke depan, akan dilakukan kelas menulis dan kelas workshop lainnya,” tukas Agus.
• VIDEO - Banjir Terjang Seluruh Kecamatan di Banda Aceh
• Ada Longsor di Gunung Paro, Satlantas Imbau Kendaraan yang Mengarah ke Banda Aceh Tunda Berangkat
• BMKG Prediksi Hujan Landa Sebagian Aceh Hingga Senin atau 18 Ramadhan 1441 Hijriah
Dibuka Kadisdikbud
Sementara itu, Workshop Guru Menulis yang diikuti 43 peserta tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Aceh Besar, Dr Silahuddin MAg di Gedung PGRI Aceh Besar, Kecamatan Ingin Jaya, Kamis (7/5/2020). Turut mendampingi Kadisdikbud adalah Kabid GTK, Agus Jumaidi MPd yang juga menjabat sebagai Plt PGRI Aceh Besar.
Kadisdikbud dalam sambutannya mengapresiasi PGRI Aceh Besar yang telah melaksanakan pelatihan menulis bagi guru. “Walaupun dalam kondisi wabah saat ini, PGRI telah berinovasi membuat workshop secara daring. Penghargaan juga kepada kepala sekolah dan guru yang telah ikut serta dalam workshop ini,” tutur Silahuddin.
Kadisdikbud menekankan, para guru dan semua pihak harus bisa belajar dalam kondisi apa pun. Karena, ulasnya, Itulah yang menjadi pembeda antara orang cerdas dengan orang tidak cerdas.
“Orang cerdas mampu memanfaatkan waktu untuk melakukan hal-hal yang berguna, namun orang yang tidak cerdas justru banyak melakukan hal-hal tidak berguna di waktu luangnya,” terang dia.
Di sisi lain, Silahuddin memaparkan, menulis itu cukup penting karena sejarah yang terpatri saat ini merupakan hasil tulisan. “Tanpa ada tulisan, banyak ilmu pengetahuan yang tidak tersimpan dengan baik. Karena betapa pentingnya menulis, maka saya terus memonitor kegiatan ini,” paparnya.(*)