Mengenang 32 Tahun H Dimurthala
Hari Ini 32 Tahun Lalu, Aceh Kehilangan Sosok H Dimurthala, Totalitas untuk Persiraja
Nama aslinya adalah Di Moerthala namun dunia lebih mengenal namanya dengan H Dimurthala, lahir di Sinabang pada tanggal 25 Agustus 1938.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
Laporan Syamsul Azman | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Hari ini, Sabtu 09 Mei 2020 bertepatan dengan kepergian tokoh besar Persiraja, H Dimurthala yang ke 32 tahun.
Menurut sang anak, nama aslinya adalah Di Moerthala.
Namun masyarakat Aceh lebih mengenal namanya dengan H Dimurthala.
Lahir di Sinabang pada tanggal 25 Agustus 1938, tokoh olahraga Aceh ini menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 09 Mei 1988 di Singapura.
Pada tanggal 10 Mei 1988, Dimurthala dikebumikan di Banda Aceh.
Dimurthala memiliki keluarga kecil, dengan seorang istri yang benama Asmah dan tiga orang anak.
Seorang di antaranya sudah meninggal dunia.
Dua orang lainnya adalah Disyahrial dan Dewi Malahayati.
• PT LIB Apresiasi Kehebatan Persiraja di Liga 1 Musim 2020
Tokoh Zaman Keemasan Persiraja
Berbincang-bincang dengan teman sejawat Dimurthala, Ismail M Syah, juga mantan Redaktur Olahraga Harian Serambi Indonesia serta keluarga H Dimurthala, gelora semangat tahun 1980 kembali membara.
Mengapa tidak, sosok Dimurthala menjadi tokoh sentral Persiraja dan pada masa dirinya masa-masa kejayaan Persiraja ada.
Kehidupan Dimurthala total untuk Persiraja, sehingga apapun dikorbankannya untuk Persiraja.
Ia rela berjuang untuk Persiraja, dulu ia memiliki sebuah perusahaan, namun hasil bisnisnya lebih banyak ia berikan kepada Persiraja.
Uangnya seperti air mengalir ke Persiraja karena ia benar-benar totalitas untuk skuad lantak laju.
• Persiraja Banda Aceh Punya Pertahanan Terbaik di Liga 1 2020, Belum Kebobolan dan Tanpa Kekalahan
Pernah suatu ketika, teman sejawatnya dalam bisnis, ia berkongsi dengan seorang keturunan China, bernama Mister Chi pada sebuah perusahaan.
Mister Chi ini yang mengelola perusahaan Dimurthala, nama perusahaannya APH Bina Maju.
Mister Chi ini pernah menuturkan tentang kepribadian Dimur (Panggilan H Dimurthala), ia mengutarakan bila Dimur diberikan uang seratus Rupiah, maka tujuh puluh lima Rupiah akan diberikan untuk Persiraja.
Sekitar lima belas Rupiah diberikan kepada teman-temannya, bahkan itu ditraktir makan lagi, paling Dimur hanya bawa pulang uang sebesar sepuluh Rupiah ke rumah.
Karena kecintaannya terhadap bola juga, ia dulu sempat melahirkan sebuah majalah bola atau tabloid bola.
• Persik Kediri Vs Persiraja, Defri Menyumbang Gol Pertama Bagi Persiraja
Pengaruh Tingkat Nasional
Dimurthala muda juga tergabung dalam anggota BEM Unsyiah, ia juga aktif pada berbagai organisasi lain.
Naluri kepemimpinannya semakin terasah ketika ia menjadi tokoh besar Golkar Aceh.
Selain tokoh besar di Aceh, Dimurthala juga sebagai kebanggaan orang Aceh. Karena apapun yang disetujuinya, maka semua akan setuju. Pengaruhnya bukan hanya dalam dunia olahraga saja, pun dalam dunia perpolitikan.
Dulu, jika ada orang yang berkeinginan menjadi pejabat publik, menginginkan jabatan seperti bupati dan semacamnya, maka orang tersebut akan menghadap dirinya untuk meminta restu.
• Tanggapan Pemain Persiraja Rijal Torres & Mukhlis Nakata Jika Liga 1 2020 Dihentikan Akibat Covid-19
Sampai jam dua dini hari, orang berkepentingan mencari dirinya, selain karena pengaruhnya, dia tokoh besar, pun sebagai tokoh Golkar. Pengaruhnya juga sampai ditingkat nasional.
Namun, meskipun dirinya seorang tokoh besar, dirinya tetap rendah hati, hampir seluruh wartawan olahraga Indonesia kenal dirinya, kepribadian mudah berbaur dan berteman dengan semua golongan.
Dimurthala dan Cabang Olahraga lain
Bukan hanya Persiraja, Dimur juga mengurus PON. Sampai cikal bakal terjun payung Aceh dasarnya karena keinginannya.
Ketika itu ia mengambil prajurit Kopassus untuk memperkuat terjun payung Aceh. Karena anak-anak Kopassus yang terbaik direkrutnya, sehingga tiap tahun ada medali dari terjun payung untuk Aceh. Dimurtala memang mengurus dunia olahraga selain sepak bola.
• Duo Pemain Asing Persiraja Kembali ke Brazil Pasca Terhentinya Liga 1 karena Pandemi Covid-19
Ia juga sebagai seorang petinju dan pemain sepakbola, karena dirinya seorang pemain bola, kemungkinan besar mempengaharui dirinya totalitas pada Persiraja.
Kepergiaan Dimurthala
Dimurthala meninggal di Singapura. Ketika sakit, ia cuci darah seminggu tiga kali.
Meski badan Dimurthala tinggi besar, ternyata dia sangat takut untuk disuntik.
Dimurthala meninggal di Singapura karena gagal ginjal, ketika jenazahnya dibawa pulang ke Aceh, anak-anak Persiraja mengangkat jenazah dan membawanya dari Taman Sari sampai Peulanggahan.
Bustaman Ali dkk yang membawa jenazah Dimurthala tersebut. (*)
• Para Pemain Persiraja Banda Aceh Tetap Latihan di Rumah, Meski Berpuasa dan di Tengah Corona