Jenazah Warga Aceh Dibawa Pulang ke Aceh Melalui Jalan Darat dari Tangerang Banten
Jenazah warga Aceh, Muhammad Basri, yang meninggal dunia di Tangerang Banten, akibat diamuk masa karena salah paham, terpaksa dibawa pulang....
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Jenazah warga Aceh, Muhammad Basri, yang meninggal dunia di Tangerang Banten, akibat diamuk masa karena salah paham, terpaksa dibawa pulang untuk dikebumikan di kampung halaman, melalui jalur darat, pada Sabtu (8/5/2020) dini hari pukul 02.30 WIB.
Jenazah dibawa dengan mobil ambulans, dan diantarkan oleh 15 warga Aceh sampai ke Pelabuhan Merak Banten menggunakan tiga mobil pengiring.
Demikian diinformasikan Nazarullah, Ketua Aliansi Pemuda Aceh Jakarta, kepada Serambinews.com, Sabtu (9/5/2020). Nazarullah sendiri ikut mengantarkan sampai ke Pelabuhan Penyeberangan Merak.
"Kami mengiringi ambulance yang membawa jenazah warga Aceh itu, menggunakan tiga mobil sampai Pelabuhan Merak," kata Nazarullah.
Nazarullah mengatakan, pilihan membawa pulang jenazah almarhum Muh Basri melalui jalan darat, karena tidak ada penerbangan ke Medan dan baru ada jadwal penerbangan pada hari Minggu (10/5/2020).
Semula disarankan jenazah dikebumikan di Banten, tapi atas permintaan keluarga, jenazah di bawa pulang ke Aceh Timur.
Almarhum Muhammad Basri adalah penduduk Dusun Pande, Desa Leuce, Peureulak, Aceh Timur.
Menurut Nazarullah, almarhum Muhammad Basri bekerja sebagai sopir di sebuah perusahaan kargo di Tangerang Banten. Peristiwa amuk masa yang dialami Basri, terjadi pada Jumat (8/5/2020) dinihari di kawasan Jalan Raya Wana Kencana Sektor 12,4 Ciater Tagerang, sekitar pukul 00:21 WIB.
Saat itu, kata Nazarullah, almarhum Basri hendak membeli rokok ke Toko Alfamart yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Ia berjalan kaki sendirian menuju Alfamart.
"Saat sedang beli rokok itulah, entah siapa yang memulai, tiba-tiba Basri diteriaki maling motor. Masa kemudian berkerumun dan menyerang almarhum secara membabi buta dan menariknya dari dalam toko. Almarhum sudah berusaha menjelaskan siapa dirinya, tapi tidak didengar oleh masa," ujar Nazarullah mengutip cerita rekan Basri.
Almarhum Basri tidak berdaya ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang Kota dan mengembuskan nafas terakhir di sana.
Nazarullah mengaku, saat dirinya tiba di rumah sakit, mendapati Muhammad Basri sudah meninggal dunia dan sudah diletakkan di kamar jenazah. Ketika itu, di rumah sakit sudah ada Ketua Persatuan Aceh Serantau (PAS) yang membantu mengurus semua kebutuhan keluarga dan korban termasuk biaya RS dan biaya pemulangan lewat darat menuju Aceh.
"Kasus ini sudah di tangani oleh Polres Tangerang dan Polsek Serpong. Kita minta agar diproses tuntas dan mengadili pelaku," tukas Nazarullah.(*)
• Begini Kata Ketua Aliansi Pemuda Aceh Jakarta Terkait Warga Aceh Meninggal di Tangerang
• Plt Bupati Bireuen Tinjau Longsor di Km 16 Lintas Bireuen - Takengon, Minta PUPR Memperbaikinya
• Gunakan Helikopter, Dirlantas Polda Aceh Pantau Lokasi Banjir dan Longsor