Mengenang 32 Tahun H Dimurthala
Persiraja Latihan di Singapura, Dimoerthala Jual Tujuh Karung Cengkeh
Begitulah bentuk kecintaan Bang Dimur terhadap Persiraja. Semua ia lakukan agar tim bisa terus eksis. Sulit mencari sosok seperti dia saat ini.
Seperti biasa, latihan selalu diakhiri dengan doa bersama dengan seluruh pemain dan tim pelatih.
Ia langsung menuju ke sosok yang paling dihormati. Ya, dia adalah H Dimoerthala yang notabene merupakan Ketua Umum Persiraja.
Sembari duduk di sisi Bang Dimur–sapaan H Dimoerthala–, pemain itu langsung terlibat pembicaraan serius.
“Usai latihan, saya jumpai Bang Dimur. Kala itu, saya bilang sama Bang Dimur, kalau dirinya tak berangkat ke Marah Halim Cup, karena istri menunggu kelahiran anak pertama,” ungkap mantan bintang Persiraja era 80-an, M Daan kepada Serambinews, Jumat (8/5/2020) malam.
Ternyata, besoknya, sang ketua umum langsung datang ke rumah pemain di Desa Lamreung, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar.
“Bang Dimur ngomong dengan bapak saya secara baik-baik. Lalu, ia juga katakan bahwa istri saya akan dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa,” cerita M Daan.
Bahkan, lanjutnya, pada sore hari, istrinya yang bernama Zuriawati langsung dijemput untuk diantar ke rumah sakit.
Seperti diketahui, pada tahun 1976, Persiraja diundang untuk mengikuti turnamen sepakbola internasional Marah Halim Cup di Medan, Sumatera Utara.
• Media Australia Soroti Cara Anies Baswedan Tangani Kasus Corona, Disebut Serupa Gubernur New York
• Anggota DPR RI, Rafli Dukung BPKP Awasi Dana Penanganan Covid-19 di Aceh
• Perkuat Persiraja di Liga 1, Ganjar Mukti Kagumi Aceh, Warganya Ramah dan Banyak Warung Kopi
Saat itu, M Daan dkk sedang menjalani latihan untuk persiapan ke turnamen bergengsi tersebut.
Setelah berbicara dengan orang tua dan ijin dari sang istri, akhirnya M Daan berangkat membela skuadra Lantak Laju Persiraja di Marah Halim Cup.
“Naas bagi saya. Ya, di partai pembuka, saya langsung menerima kartu merah dengan pemain lawan. Kalau ngak salah, lawan kami ketika itu, Islandia,” kenangnya.
Karena harus menjalani hukuman tak bisa bermain dalam dua partai, M Daan mengaku, dia kembali menjumpai Bang Dimur untuk minta kembali ke Aceh.
“Bang Dimur mengizikan saya pulang. Dua hari di rumah, istri saya melahirkan anak pertama kami, Mardian Riza,” cerita M Daan.
Mantan pelatih Persiraja di divisi utama musim 2007 itu melanjutkan, setelah melahirkan putra pertama, istrinya Zuriawati mengijinkan dirinya untuk kembali bergabung bersama tim.
Karena, setelah bertanding di turnamen sepakbola internasional Marah Halim Cup 1976, Persiraja kembali diundang untuk mengikuti even Tugu Cup di Surabaya, Jawa Timur.