Berita Aceh Timur
Korban Amuk Massa di Tangerang akan Dikebumikan di Aceh Utara, Almarhum Dikenal Orang Baik dan Ramah
Korban meninggal dunia setelah jadi korban amuk massa karena salah paham di kawasan Jalan Raya Wana Kencana Sektor 12,4 Ciater Tagerang, Banten
Penulis: Seni Hendri | Editor: Mursal Ismail
Korban meninggal dunia setelah jadi korban amuk massa karena salah paham di kawasan Jalan Raya Wana Kencana Sektor 12,4 Ciater Tagerang, Banten, Jumat (8/5/2020) sekitar pukul 00:21 WIB dini hari.
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Masyarakat Gampong Leuge, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, terkejut mendengar kabar Muhammad Basri (37) meninggal dunia setelah jadi korban amuk massa.
Seperti diketahui, korban meninggal dunia setelah jadi korban amuk massa karena salah paham di kawasan Jalan Raya Wana Kencana Sektor 12,4 Ciater Tagerang, Banten, Jumat (8/5/2020) sekitar pukul 00:21 WIB dini hari.
“Masyarakat di sini terkejut atas kabar almarhum meninggal dunia karena amuk massa.
Almarhum dikenal baik dengan masyarakat, ramah, dan ikut berbagai kegiatan sosial selama tinggal disini,” kata Bustaman, Kepala Desa Gampong Leuge, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, Minggu (10/5/2020).
“Semoga almarhum khusnul khatimah,” doa Bustamam.
• Banjir Landa Kecamatan Makmur, Warga Sempat Mengungsi Tengah Malam
Bustamam mengatakan, almarhum aslinya warga Desa Teupin Gajah, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara.
Ia merantau ke Aceh Timur. Ia berprofesi sebagai tukang dan pedagang pakaian di sejumlah pasar di Aceh Timur.
“Lebih dari tiga tahun, beliau tinggal di Desa Leuge dengan mengontrak rumah di Dusun Pande.
Saat itu beliau buat KTP dengan alamat tinggal di Leuge, sedangkan saat beliau pindah tidak diberitahu,” ungkap Bustamam yang mengaku ketika itu memang dirinya belum menjabat keuchik tersebut.
Oleh karena itu, sesuai KTP itu, Muhammad Basri tercatat beralamat di Desa Leuge.
• 8 Negara ASEAN Sudah Turunkan Harga BBM Dalam Dua Bulan Terakhir, Indonesia Kapan?
“Saat di Leuge, almarhum tinggal bersama istri dan seorang anaknya,” jelas Bustamam.
Saat ini, jelas Bustamam, tidak ada lagi keluarga almarhum yang tinggal di Leuge.
Karena itu, pihaknya tidak ada persiapan untuk menerima jenazah.