Bencana Banjir

Risiko Bencana Bisa Dihindari, Ini Tiga Langkah Disarankan Forum PRB Aceh

"Paradigma penanggulangan bencana menegaskan bahwa bencana tidak dapat dihindari, tapi masih dapat dikurangi risikonya.”

Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Nasir Nurdin
Forum PRB Aceh/For Serambinews.com
Wakil Ketua Forum PRB Aceh TM Zulfikar bersama Bupati Pidie Roni Ahmad (Abusyik), anggota DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal, dan anggota DPRK Pidie Ida Susanti pada peringatan 15 tahun tsunami di Sigli, 26 Desember 2019. 

Mitigasi dapat dilakukan secara struktural maupun nonstruktural. Mitigasi struktural dilakukan dengan membuat atau memperkuat sarana untuk mengurangi dampak banjir, baik itu secara alami maupun dengan rekayasa teknis.

Mitigasi struktural untuk banjir, misalnya, dengan membangun tanggul penahan banjir, meninggikan fondasi bangunan (rumah), membuat sumur resapan, dan menanam pohon-pohon di tebing-tebing sungai.

Mitigasi struktural untuk longsor dapat dilakukan, antara lain dengan membuat tanggul penahan longsor, mengurangi beban pada lereng, penguatan lereng, memperlancar drainase di lereng, dan penghijauan kawasan lereng perbukitan.

Adapun mitigasi non-struktural, kata Zulfikar dilakukan dengan cara meningkatkan kesadaran maupun kapasitas masyarakat menghadapi ancaman bencana.

Mitigasi non-struktural untuk banjir dan longsor dilakukan, antara lain dengan regulasi penataan ruang kawasan, sosialisasi kebencanaan, dan simulasi bencana.

Sosialisasi dan simulasi bencana secara teratur penting untuk dilakukan dengan harapan masyarakat akan memiliki budaya sadar bencana.

Langkah ketiga, menurut Forum PRB Aceh adalah kesiapan mengantisipasi bencana dengan skenario kasus terburuk.

Untuk keperluan ini, analisis evolusi risiko bencana dapat dilakukan dengan memadukan informasi potensi banjir atau longsor terbesar dan potensi dampak yang dihasilkannya. Evolusi risiko bencana dianalisis dengan mengidentifikasi perkembangan proses alamiah yang terjadi dan elemen berisiko (misalnya bangunan, penduduk, dan lahan produktif) secara temporal.

Setelah memahami potensi risiko bencana, upaya pencegahan, mitigasi, dan peningkatan kesiapsiagaan terhadap banjir dan longsor dapat dilakukan dengan lebih terarah dan tepat sasaran.

“Kita berharap dengan ketiga langkah tersebut risiko yang timbul saat terjadi bencana setidaknya dapat diminimalkan kalau pun tidak mungkin ditiadakan sama sekali,” demikian Wakil Ketua Forum PRB Aceh, TM Zulfikar. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved