Update Corona di Aceh
Belum Didukung Provinsi, Operasional Posko Bersama Perbatasan di Aceh Tamiang Dibiayai Patungan
Kesepakatan ini juga mencakup biaya operasional yang dilakukan secara patungan.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
Kesepakatan ini juga mencakup biaya operasional yang dilakukan secara patungan.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Tiga daerah di ujung timur Aceh sepakat mendirikan posko bersama penanggulangan Covid-19 di Aceh Tamiang.
Kesepakatan ini juga mencakup biaya operasional yang dilakukan secara patungan.
Kepala Dinas Perhubungan Aceh Tamiang, Syuibun Anwar, menjelaskan secara khusus pihaknya tidak memiliki anggaran untuk pengawasan Covid-19 di daerah perbatasan karena merupakan wewenang Pemerintah Aceh.
Namun seiring terbentuknya tim relawan gabungan dari Aceh Tamiang, Aceh Timur dan Langsa untuk memeriksa seluruh kendaraan yang masuk ke Aceh, mau tidak mau pihaknya mengeluarkan anggaran untuk kegiatan ini.
“Tentunya keterlibatan kami nanti untuk mengarahkan seluruh kendaraan masuk ke jembatan timbang sebagai posko bersama.
Biaya yang dibutuhkan nanti bersumber dari daerah, bukan provinsi," kata Syuibun, Senin (11/5/2020).
• Tim Medis Covid-19 Terpaksa Berbuka Puasa Lebih Awal karena Kelelahan Bertugas
• 43 ODP di Lhokseumawe Selesai Jalani Isolasi Mandiri, HanyaTersisa Satu Lagi, PDP tak Ada
• Viral Kebohongan Pengemis Ini Terbongkar, Pura-pura Kakinya Catat dan Berjalan Ngesot
Menurutnya pola ini nantinya juga diterapkan oleh Aceh Timur dan Langsa untuk membiayai operasional relawan yang dikerahkan ke Posko Bersama di Seumadam, Aceh Tamiang.
“Masing-masing daerah ada peran tersendiri. Makanya selama belum ada kucuran dari provinsi, seluruh beban biaya ini ditanggung masing-masing daerah,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu Syuibun menilai jembatan timbang menjadi satu-satunya lokasi strategis untuk dijadikan posko bersama.
Ia khawatir bila posko ini didirikan tepat di gerbang masuk Aceh Tamiang akan menciptakan kemacetan panjang.
“Lokasinya sempit. Pasti akan macet panjang dan ini akan mengganggu kelancaran lalu lintas,” kata pria yang sebelumnya menjabat Sekretaris DPRK Aceh Tamiang ini.
Jembatan timbang Seumadam sendiri kata dia memiliki gudang yang bisa disulap sebagai tempat istirahat relawan yang bertugas.
“Gudang bisa kita manfaatkan, meski begitu nanti kita dirikan juga tenda sebagai tanda pengendara ada posko pemeriksaan,” tukasnya. (*)