Banjir di Pijay

Ekses Banjir di Pidie Jaya Sebabkan 5 Ha Lahan Padi Terendam

Sekitar 5 Ha lahan produktif padi warga di Ganpong Ujong Baroh, Trienggadeng yang usia masa tanam 20 hari mengalami tergenang air hingga saat ini

Penulis: Idris Ismail | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/Dokumen Distanpang Pijay
Areal perswahan di Gampong Ujong Baroh, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya yang masih tergenang air banjir, Senin (11/5/2020). 

Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Ekses bencana banjir yang mendera Kabupaten Pdie Jaya (Pijay) dalam satu pekan terakhir menyebabkan 5 Ha lahan areal pertanian di Gampong Ujong Baroh, Kecamatan Trienggadeng tergenang.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpang) Pijay, drh Muzakkir Muhammad MM kepada Serambinews.com, Senin (11/5/2020) mengatakan dari hasil pemantauan yang dilakukan dalam dua hari terakhir di sejumlah kecamatan terutama yang berdekatan radius dengan ibukota kabupaten hanya kecamatan Trienggadeng yang mengalami dampak.

VIDEO - Bikin Ngakak!, Artis Arie Untung Nyanyikan Lagu ‘WATEE KA SAHOE’

Antisipasi Banjir Aceh Besar, Dewan Minta Pemkab Lakukan Penataan Saluran Pembuangan Air

Antisipasi Banjir Aceh Besar, Dewan Minta Pemkab Lakukan Penataan Saluran Pembuangan Air

"Sekitar 5 Ha lahan produktif padi warga di Ganpong Ujong Baroh, Trienggadeng yang usia masa tanam 20 hari mengalami tergenang air hingga saat ini," sebutnya.

Menurut Muzakkir, sebenarnya dampak insentitas curah yang tinggi dalam beberapa pekan terakhir ini juga menyebabkan bencana banjir yang mengenangi pemukiman warga.

Terutama di Kecamatan Meurah Dua dan Meureudu. Namun di dua kecamatan ini kondisinya rata-rata telah melakukan panen padi untuk Musim Tanam (MT) Rendengan sejak satu bulan lalu.

Jadi, dua kecamatan ini, terutama Kecamatan Meurah Dua saat ini memasuki masa pengolahan tanah.

"Maka dalam kondisi banjir yang mengenai pemukiman warga maka tidak memberikan dampak berarti yang merugikan bagi para petani," jelasnya.

Ditambahkan Muzakkir, dalam tiga hari ke depan pihak dinas terus melakukan pemantauan ke berbagai kecamatan mengingat pada MT gadu 2020 ini pihak Distanpang telah memasang target 8.300 Ha dari jumlah 8.818 Ha lahan produktif secara keseluruhan di delapan kecamatan di kabupaten setempat.

Meski dalam kondisi terbatas pupuk bersubsidi, pihak pemerintah atau dinas terkait tetap memasang target MT gadu tahun ini mencapai 8.300 Ha.

"Luas lahan MT gadu tahun ini juga tersebar secara merata di delapan kecamatan dan hanya 518 Ha digunakan warga untuk tanaman palawija," ujarnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved