Apache13 Rilis Lagu "Ie Raya," Videonya Persis Banjir Banda Aceh Tiga Hari lalu
Seorang pria berpayung, mengenakan topi, berdiri di tengah genangan air. Ia memandang kosong ke sekeliling yang juga digenangi air. Persis seperti...
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Laporan Fikar W Eda |Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Seorang pria berpayung, mengenakan topi, berdiri di tengah genangan air. Ia memandang kosong ke sekeliling yang juga digenangi air. Persis seperti pemandangan pada saat Banda Aceh dilanda banjir beberapa hari lalu.
Potret muram banjir itu merupakan video klip dari lagu "Ie Raya Teuka" dibawakan kelompok musik anak muda hebat dan terkenal di Aceh, Apache13. Bisa disaksikan pada link youtube: https://youtu.be/O7gxEzC5q2E
Lagu ini diproduksi pada 2019 silam. Tapi dirilis kembali tahun ini, sebab peristiwa "puitik" dalam lagu tersebut terulang lagi tiga hari lalu di Banda Aceh dan beberapa kota di Aceh yang dilanda banjir besar.
"Bahwa bencana tidak semata boleh dianggap sebagai cobaan dari Tuhan, entah peringatan atau ujian. Bisa jadi kita sebagai manusia yang tidak menjaga diri, alam dan lingkungan. Kami buatkan lagu ini sebagai ruang mengajak setiap orang untuk mengingatkan diri sendiri. Alam harus dijaga maka alam akan menjaga kita," kata Nazar Shah Alam, vokalis Apache13.
Lagu ini ditulis oleh Amek Barli, gitaris Apache13, termaktub dalam album kebencanaan diproduksi atas kerjasama Apache13 dengan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) pada tahun 2019.
"Kita berharap banyak teman-teman di luar sana yang bisa mengambil pelajaran dari lagu tersebut. Tentu juga semakin bijak bersisian dengan alam," lanjut Nazar.
Lagu itu adalah lagu ke 40-an yang dinyanyikan Apache13. Album bencana adalah album ke-empat yang mereka kerjakan. Berisi 10 lagu.
Apache13 adalah band Aceh yang beraliran folk. Memiliki banyak penggemar dan klub komunitas. Setidaknya di chanel Yotube Apache13 Official terdapat 36,6 ribu subscriber.
Grup kreatif ini didirikan tahun 2012 oleh Nazar Shah dan Ikram Fahmi. Personil lengkap Apache adalah Nazar Shah (vocal), Ikram Fahmi (perkusi), Amek Barli (rhythm), Dhapu (bass) dan Tanzil (lead guitar).
Sejak tahun 2016 konsisten mencetak album. Tercatat sudah 5 album yang dikeluarkan, yaitu "Bek Panik" (2016), "Utang Jeulame" (2017), "Saban Sama"(2018), "Album Kebencanaan" (2019) dan "Muwayang" (2019).
Selain mencetak album, Apache13 juga sudah menerbitkan beberapa single, di antaranya "Pulang Tanoh Kamo, Rumoh Bangsa, Seunambong, Bersama Rakyat." Juga sudah membuat dua original soundtrack untuk dua film pendek yang diproduksi di Aceh, yakni "Khanduri Blang" (ost. Namaku Budaya. 2019) dan "Timang Bungong" (ost. Meutia. 2019).
Selain di Aceh, Apache13 sudah konser di Bandung dan Jogjakarta pada tahun 2018.(*)
• Harun Masiku Mendadak Dikabarkan Meninggal Dunia, MAKI Ungkap Alasannya
• Bank Aceh Syariah Cabang Kutacane Salurkan Bantuan untuk Penanganan Covid-19
• Viral Kakek Ngaku Cuma Dapat Rp 1500 Sehari, Ternyata Punya Rumah 2 Tingkat, Donatur Merasa Diprank