Update Corona di Abdya
Pulang Merantau dari Malaysia, 4 Warga Abdya Dirapid Test, Ini Hasilnya, Warga Pulkam 1.299 Orang
Mereka menumpang boat, kemudian terjaring petugas keamanan Tanjung Balai, Sumatera Utara, Senin (11/5/2020).
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
Direncanakan, keempatnya akan dirapid tes kembali 10 hari ke depan.
“Rapid sebenarnya harus dilaksanakan dua kali. Kita rencanakan 10 hari ke depan dirapid lagi,” kata Safliati.
Pulkam bertambah
Safliati yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Abdya menjelaskan jumlah warga perantau yang pulkam terus bertambah.
Update data hingga Selasa (12/5/2020) sore sekitar pukul 17.00 WIB, perantau dari Abdya yang pulang 1.299 orang.
• Tanda-tanda WhatsApp Dibajak Orang, Jangan Klik OK Jika Muncul Notifikasi Ini
Tapi dari jumlah warga yang pulkam tersebut, sebanyak 1.203 orang diantaranya sudah selesai menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari, dihitung sejak tiba di kampung halaman.
Itu berarti warga perantau Abdya yang pulkam tinggal 96 orang lagi yang menjalani isolasi mandiri.
Sebanyak 96 orang yang masih menjalani isolasi di rumah selama 14 hari, tersebar di sembilan kecamatan mulai Babahrot hingga Lembah Sabil.
Terbanyak di Kecamatan Susoh 22 orang. Disusul, Kecamatan Babahrot 14 orang, Kecamatan Blangpidie 13 orang, Kecamatan Kuala Batee 12, Kecamatan Lembah Sabil 10, dan Kecamatan Tangan-Tangan 8 orang.
Kemudian Kecamatan Setia 7 orang, Kecamatan Manggeng 6 dan Kecamatan Jeumpa 4 orang.
Safliati lebih lanjut menjelaskan, warga yang baru mudik selama menjalani isolasi mandiri di rumah, tetap dilakukan observasi kesehatan oleh petugas medis dari Puskesmas setempat dan dari Dinkes Kabupaten Abdya.
Jika dalam pemantauan atau observasi ditemukan gejala awal yang mengarah ke Covid-19, maka yang bersangkutan segera diusulkan ke Dinas Provinsi Aceh untuk dimasukkan dalam daftar ODP (Orang Dalam Pemantauan).
Masih berdasarkan upadate data terakhir dikeluarkan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Abdya, Selasa sore, diketahui bahwa Abdya nihil warga berstatus ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Abdya melalui Juru Bicara, Safliati SST menjelaskan, status ODP menjadi kosong, setelah 7 warga perantau yang terdaftar dalam ODP selesai proses pemantauan.
Warga Abdya yang status PDP juga masih nihil.