Luar Negeri
Eropa Siapkan Vaksin Virus Corona Setahun Lagi, Harus Digratiskan
Badan obat-obatan Uni Eropa (EMA), Kamis (14/5/2020) mengatakan vaksin untuk virus Corona baru bisa disiapkan dalam setahun mendatang.
SERAMBINEWS.COM, JENEWA - Badan obat-obatan Uni Eropa (EMA), Kamis (14/5/2020) mengatakan vaksin untuk virus Corona baru bisa disiapkan dalam setahun mendatang.
rganisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa penyakit itu mungkin tidak akan pernah hilang di dunia ini, jika vaksin tidak juga ditemukan.
Para pemimpin dunia di masa lalu dan sekarang telah bersikeras bahwa setiap vaksin dan perawatan akhirnya harus tersedia untuk semua orang secara gratis, dengan jumlah kematian global akibat penyakit mendekati 300.000 orang.
Pandemi telah menyebabkan pergolakan sosial dan ekonomi besar-besaran di seluruh planet ini. Sedangkan beberapa negara mulai melonggarkan lockdown atau penguncian.
Walau masih ada kekhawatiran akan gelombang kedua membuat banyak bisnis tutup dan orang-orang terkurung di rumah mereka.
Washington meningkatkan ketegangan atas krisis dengan menuduh Cina berusaha mencuri penelitian. Presiden AS Donald Trump menaikkan retorika dengan ungkapan penuh warna yang mungkin membuat marah Beijing.
"Kami baru saja membuat Kesepakatan Perdagangan yang hebat, tinta hampir kering, dan Dunia dilanda wabah dari Cina. 100 Kesepakatan Perdagangan tidak akan membuat perbedaan - dan semua nyawa tak berdosa hilang!" tweet Trump.
Dengan perlombaan untuk menemukan vaksin, Badan Obat Eropa mengatakan seseorang mungkin bisa siap dalam satu tahun berdasarkan data dari uji coba yang sedang berlangsung.
• Akibat Wabah Corona, Satwa di Taman Safari Indonesia Dipaksa Puasa, Karyawan Dirumahkan
• Bantu Warga Terdampak Corona, Jersey Timnas Indonesia Saddil Ramdani Dilelang
• DPR Minta Jokowi Batalkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan
Mengumumkan ramalan itu pada konferensi video, Marco Cavaleri, Kepala EMA tentang ancaman kesehatan biologis dan strategi vaksin, menekankan itu adalah skenario terbaik.
"Kami tahu juga bahwa mungkin ada penundaan," katanya, seraya menyuarakan keraguan atas laporan bahwa vaksin dapat siap pada awal September 2020.
Namun, para pemimpin dunia, di antara 140 penandatangan surat yang diterbitkan Kamis (14/5) yang mengatakan vaksin apapun tidak boleh dipatenkan dan sains harus dibagi di antara negara-negara.
"Pemerintah dan mitra internasional harus bersatu dalam jaminan global untuk memastikan ketika vaksin yang aman dan efektif dikembangkan, vaksin diproduksi dengan cepat dalam skala besar dan tersedia bagi semua orang, di semua negara, secara gratis," katanya.
Vaksin dapat memungkinkan negara-negara untuk membuka kembali sepenuhnya dari penutupan yang telah menghancurkan ekonomi dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.
Tetapi WHO memperingatkan virus itu mungkin tidak akan pernah bisa dihapus seluruhnya.
"Virus ini mungkin hanya menjadi virus endemik di komunitas kami dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang," kata Michael Ryan, direktur kedaruratan badan kesehatan global. "HIV belum hilang. tetapi kita telah sepakat dengan virus ini,” tambahnya.
PBB juga memperingatkan wabah itu berisiko menimbulkan krisis kesehatan mental yang besar dan menyerukan tindakan segera untuk mengatasi penderitaan psikologis.(*)