Update Corona
Mahasiswa Aceh di Bandung Pertanyakan Janji Pemerintah Aceh Soal Bansos, Hingga Kini belum Diterima
Di sisi lain, pemerintah meminta mereka untuk tidak pulang kampung untuk memutus mata rantai wabah Covid-19.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Mursal Ismail
Di sisi lain, pemerintah meminta mereka untuk tidak pulang kampung untuk memutus mata rantai wabah Covid-19.
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Mahasiswa Aceh yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Bandung, Jawa Barat mempertanyakan keseriusan Pemerintah Aceh.
Ya, keseriusan dalam merealisasi dana bantuan sosial (bansos) akibat Covid-19 yang sudah pernah dijanjikan.
Sebab, hingga saat ini bansos tersebut belum pernah sampai ke mereka.
Di sisi lain, pemerintah meminta mereka untuk tidak pulang kampung untuk memutus mata rantai wabah Covid-19.
Ketua Umum Ikatan Pemuda Aceh (IKAPA) Bandung, Harisul Amal melalui rilis kepada Serambinews.com, Kamis (14/5/2020), mempertanyakan pemberian bansos itu karena sudah dijanjikan oleh Pemerintah Aceh.
• VIDEO - Trans Continent dan Serambi Indonesia Bagi Masker Kepada Masyarakat di Lhokseumawe
• Inspektorat Pastikan Pengerasan Jalan di Manyakayed tidak Double Anggaran, Begini Penjelasannya
• VIDEO - Kesedihan Istri dan Dua Anak Warga Aceh Korban Pengeroyokan di Tangerang Selatan
"Beberapa waktu lalu Pemerintah Aceh mewacanakan membagikan bansos kepada mahasiswa rantau yang tidak kembali ke Aceh.
Namun, hingga saat ini bansos yang dijanjikan oleh pemerintah tersebut belum diterima oleh mahasiswa," katanya.
Harisul menyatakan, pihaknya berhak menagih karena pemerintah sudah berjanji, apalagi Peerintah Aceh sudah mengalokasi Rp 1,7 triliun untuk penanganan Covid-19 di Aceh.
“Pemerintah jangan bersikap tidak bertanggung jawab, karena sebelumnya sudah melarang mahasiswa di rantau untuk tidak pulang di saat puasa dan lebaran, dan menjanjikan bansos.
Akan tetapi sekarang puasa udah mau selesai dan lebaran tersisa sekitar seminggu lagi, bansos yang dijanjikan tak kunjung tiba. Jangan sampai lebaran lewat, bansos pun hanya jadi angin lalu,” ujarnya.
Harisul mengaku sempat terbuai dengan angin segar Pemerintah Aceh yang hendak memberikan bansos. “Kami kira Pemerintah Aceh sangat peduli terhadap kami, tahunya hanya dijadikan alat pencitraan," ujar Haris lagi.
Pria asal Banda Aceh itu bahkan menilai kerja Pemerintah Aceh terkesan sangat lambat.
Mahasiswa Aceh di Bandung sudah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Jawa Barat berupa sembako, dengan proses yang cepat dalam kurun dua sampai tiga hari.
Sementara Kabid Advokasi IKAPA, Awla Rajul meminta Pemerintah Aceh agar menyegarakan menyalurkan bansos untuk mahasiswa diperantauan.
Terlebih dengan kondisi akademik yang masih berjalan di tengah situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat.
“Kami berharap Pemerintah Aceh dapat menyegarakan bansos.
Saat ini mahasiswa masih menjalankan kegiatan akademik di tengah situasi PSBB di Bandung. Jadi kami harap semoga kami menjadi salah satu prioritas, semoga saja,” harapnya. (*)