Warga Silolo Demo Kantor Keuchik
Kasus Demo Berujung Penyegelan Kantor Keuchik Silolo Aceh Selatan Sedang Mediasi, Terkait BST
Demo berujung perusakan dan penyegelan kantor keuchik itu dipicu persoalan data penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) yang dinilai tidak tepat sasaran.
Penulis: Taufik Zass | Editor: Mursal Ismail
Demo berujung perusakan dan penyegelan kantor keuchik itu dipicu persoalan data penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) yang dinilai tidak tepat sasaran.
Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Kasus demo di Kantor Keuchik Silolo, Kecamatan Pasie Raja, Aceh Selatan oleh warga setempat yang berujung perusakan dan penyegelan kantor keuchik itu, kini sedang dimediasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan warga Silolo, Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan, Jumat (15/05/2020) sore melakukan aksi demo ke kantor Keuchik setempat.
Demo berujung perusakan dan penyegelan kantor keuchik itu dipicu persoalan data penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) yang dinilai tidak tepat sasaran.
Kapolres Aceh Selatan, AKBP Ardanto Nugroho, SIK, SH, MH melalui Kasat Reskrim, IPTU Zeska Julian Taruna, W.S. SIK yang dikonfirmasi Serambinews.com, Jumat (15/5/2020) malam, membenarkan informasi itu.
Menurutnya, aksi itu terjadi sekira pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, namun kini sedang dilakukan mediasi.
• Ingat! Besok Hari Terakhir Pelaksanaan Pasar Murah di Banda Aceh, Ini Lokasinya
• Seorang Guru Didatangi Polisi karena Dilaporkan Menanam Ganja oleh Tetangganya, Faktanya Berbeda
• Seorang Guru Didatangi Polisi karena Dilaporkan Menanam Ganja oleh Tetangganya, Faktanya Berbeda
"Benar bang sedang dikakukan mediasi," kata Kasat Reskrim, IPTU Zeska Julian Taruna, WS. SIK.
Informasi diterima Serambinews.com, aksi demo warga ke kantor Keuchik Silolo itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 16:00 WIB menjelang berbuka puasa.
Masyarakat Gampong Silolo mendatangi kantor keuchik untuk menanyakan perihal kenapa nama yang keluar terkait bantuan Pemerintah baik BST dan lainnya tidak terbuka dan tidak tepat sasaran.
Masyarakat mengatakan bahwa jika dilihat dari dampak Covid-19 hampir seluruh warga terdampak karena mayoritaS mereka petani kecil dan buruh kasar.
Massa semakin ramai berdatangan sehingga suasana semakin tak terkendali sehingga terjadi perusakan dan penyegelan kantor.
Safrijal, warga Silolo yang dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan informasi terhadap aksi demo tersebut.
Menurutnya aksi penyegelan kantor itu terjadi karena Masyarakat berharap agar keuchik menemui mereka ternyata keuchik menghilang dan menghindari untuk bertemu dengan masyarakat.
"Masyarakat menemapati kantor keuchik sejak pukul 16.00 WIB pulang dari kantor camat Samapi pukul 18:25 WIB," kata Safrijal.
Hingga berita ini diturunkan, Serambinews.com belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari perangkat Gampong Silolo. (*)