Francis Ngannou

Kisah Francis Ngannou, Pemilik Pukulan Terkuat di UFC yang Ternyata Pernah Jadi Tukang Ojek

"Saya bertekad mengejar mimpi saya. Saya menjual motor saya. Lalu keluarga saya, semua orang berkata, 'Francis sudah gila'," imbuhnya.

Editor: Eddy Fitriadi
Instagram @francisngannou
Petarung kelas berat UFC, Francis Ngannou. 

"Mereka bilang saya harus tetap bekerja lalu menikah. Saya menjawab, 'Jadi saya akan punya anak dan tetap hidup susah? Saya tidak mau'," tutur Ngannou.

Ngannou lantas merantau keluar dari kampung halamannya. Dia sempat pindah ke Maroko selama satu tahun sebelum akhirnya tinggal di Prancis.

Kehidupan Ngannou di Prancis tidak mudah. Dia tidak punya rumah dan hidup menggelandang. Kesempatan yang dia tunggu baru datang ketika dia berusia 27 tahun.

"Saya masuk ke gym. Saya berkata sebenarnya saja kepada mereka bahwa saya ingin berlatih tetapi saya tidak memiliki uang," kata Ngannou.

"Mereka memberi kesempatan kepada saya. Mereka bilang akan berbicara dengan pelatih kepala dan mendengar apa pendapatnya."

"Empat hari kemudian mereka memanggil saya dan memberi tahu bahwa pelatih setuju saya bisa berlatih bersama mereka."

"Saya sangat senang. Saya merasa ini adalah awal dari segalanya," ucap Ngannou.

Francis Ngannou pada akhirnya tidak mengejar karier sebagai petinju seperti yang dia impikan melainkan sebagai atlet seni bela diri campuran (MMA).

Dari awalnya tidak tahu apa-apa soal MMA, Ngannou hanya butuh empat bulan untuk memenangi pertandingan profesional pertamanya di Prancis.

Titik balik kehidupan Ngannou terjadi ketika dia menelan kekalahan pada pertandingan keduanya.

Pengalaman kekalahan pertama itulah yang membuat Ngannou semakin mantap untuk melakoni karier sebagai petarung MMA.

"Saya tidak bisa meninggalkan MMA dengan kekalahan. Mereka akan berpikir saya sudah menyerah, jadi saya harus menyelesaikannya," kata Ngannou.

Performa apik membuat Ngannou mendapatkan kontrak dari UFC pada 2015. Startnya di UFC mulus setelah selalu menang dalam enam pertandingan pertama.

Puncaknya, Ngannou berhasil menganvaskan penantang gelar juara kelas berat UFC, Alistair Overeem, dengan pukulan kerasnya pada ronde pertama.

Ngannou berkesempatan untuk menghadapi sang juara bertahan, Stipe Miocic pada 2018. Sayangnya, dia kalah angka mutlak dari Miocic.

Halaman
123
Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved